Toyota Indonesia Bicara Peluang Ekspor Mobil ke Australia Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jan 2022 18:35 WIB
Ekspor mobil Toyota. (Arsip Toyota Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Toyota sebagai pemimpin pasar ekspor mobil buatan Indonesia merespons pernyataan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait kemungkinan ekspor ke Australia pada kuartal pertama tahun ini. Meski begitu Kemenperin belum mengungkap produsen mana yang akan melakukannya.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Indonesia Manufacturing (TMMIN) Bob Azam menyampaikan semua merek sebetulnya punya peluang melakukan ekspor ke Australia.

Bob belum mau terbuka mengenai peluang Toyota sebagai pengekspor pertama mobil buatan Indonesia ke Australia pada tahun ini.

Toyota adalah penguasa pasar ekspor mobil CBU dari Indonesia. Menurut data Gaikindo, Toyota yang juga membawahi merek Daihatsu, berhasil mengekspor mobil dalam bentuk utuh pada 2021 sebanyak 189.899 unit.

Pada tahun lalu ekspor keseluruhan dari berbagai merek mencapai 294.639 unit.

"Saya rasa semua brand punya potensi ekspor tapi kembali lagi dengan standard [Australia]," ungkap Bob melalui pesan singkat, Rabu (26/1).

Lebih lanjut Bob menjelaskan memasuki pasar Australia bukan hal mudah, karena banyak standar yang mesti dipenuhi. Salah satu standar ketat mobil di Australia adalah mengenai standarisasi emisi gas buang.

"Cuma memang tidak mudah karena persyaratan lebih ketat," kata Bob.

Diketahui sejak berlakunya kemitraan komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia berpotensi meningkatkan produk ekspornya.

Hal itu karena seluruh produk ekspor RI yang masuk ke Australia akan menikmati tarif nol persen. Produk ekspor Indonesia yang berpotensi meningkat ekspornya salah satunya sektor otomotif.

IA-CEPA sendiri merupakan perjanjian komprehensif yang dibangun berdasarkan perjanjian multilateral dan regional yang telah ada termasuk Perjanjian Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN - Australia - Selandia Baru (AANZFTA). Perjanjian ini mulai berlaku pada 5 Juli 2020.

Pada sisi lain, Australia memang saat ini dibidik berbagai produsen otomotif lantaran negara memiliki pasar mobil besar namun tidak tersedia pabrik otomotif lokal.

Untuk memenuhi kebutuhan mobil, Australia diketahui hanya mengandalkan impor.

(ryh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK