Mobil masa kini banyak yang sudah dilengkapi fitur lampu kabut. Namun masalahnya tak sedikit yang menggunakan fitur ini tidak pada situasi seharusnya.
Lampu kabut atau fog lamp saat ini dirancang produsen sangat memperhatikan estetika yang membuat penampilan mobil menjadi makin bagus. Terkadang keberadaan lampu kabut juga jadi indikasi varian mahal, sebab biasanya varian terendah tak diberikan fitur ini.
Lihat Juga :![]() Tips Otomotif 6 Hal yang Bikin Electric Power Steering Mobil Rusak |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesti dipahami lampu kabut bukan aksesori, barang ini berfungsi penting sebagai bantuan pencahayaan, terutama pada kondisi, sesuai namanya, berkabut.
Perlu dimengerti juga lampu kabut bukan sumber pencahayaan utama, karena itu merupakan tugas lampu besar atau lampu depan. Jadi lampu kabut tak semestinya dinyalakan buat menggantikan lampu besar.
Lampu kabut tujuannya supaya pengemudi bisa lebih jelas melihat jarak dekat permukaan jalan. Visibilitas ke area beberapa meter di sekitar depan mobil umumnya terganggu bila jalanan berkabut.
Kabut merupakan uap air yang mengambang sekitar 45 cm di atas permukaan jalan. Sinar lampu kabut yang menyinari area di bawah itu membantu pengemudi melihat jalan lebih jelas.
Pada saat berkabut, lampu depan ataupun lampu jauh tak bisa menembus kumpulan uap air, bahkan bisa memantul kembali ke mata pengemudi sehingga mengganggu. Sebab itu lampu kabut berperan penting.
Lampu kabut tidak direkomendasi digunakan saat senja atau malam hari tanpa kabut lantaran bisa bikin silau dan mengganggu pengguna jalan lain.
Lihat Juga : |
Terkadang orang-orang juga sering salah mengerti dengan menyamakan lampu kabut adalah daytime running light (DRL). Lampu kabut biasanya berada di area bawah bumper, sedangkan DRL lokasinya bervariasi asal bisa berfungsi baik sebagai penanda posisi mobil pada siang hari.
Ada baiknya pula pengemudi jangan asal menyalakan DRL, terutama pada malam hari karena bisa menyilaukan pengguna jalan lain.
(ryh/fea)