Bambang menyebutkan 58 unit skuter vespa ini pemiliknya adalah orang Indonesia yang datang dari berbagai daerah untuk dipamerkan dalam event Vespa World Days di Bali.
"Kalau pemiliknya semuanya orang Indonesia. Jadi, ini vespa yang dimiliki oleh orang Indonesia dan ada di Indonesia memang dikoleksi di Indonesia. Ada dari Medan, Jawa dan Bali tapi sebagian besar memang ada di wilayah Jawa," kata dia.
Menurutnya, butuh waktu yang panjang untuk berkomunikasi dan meyakinkan para kolektor itu untuk menampilkan koleksinya di Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prosesnya lumayan panjang, kita banyak komunikasi dan ada beberapa teman membantu untuk berkomunikasi dengan para pemilik dan kolektor vespa ini. Kita, bersyukur mereka support event yang luar biasa ini yang pertama diadakan di luar Eropa," ujarnya.
"Cukup panjang sih waktunya. Karena sebenarnya (event) ini direncanakan di tahun 2020. Tapi kan diundur-undur segala macamnya, jadi untuk mengkurasi dan bisa bisa memohon kepada pemilik ini cukup lama," jelasnya.
Ia mengakui koleksi yang lolos dari incarannya. Yakni, Vespa yang tertua yang dikeluarkan tahun 1948.
"Kebetulan memang ada yang tertua tahun1948 dan tidak bisa ditampilkan dan hanya yang ada di sini tahun 1949. Mereka kirim rata-rata dengan towing (truk pengangkut bersistem hidrolik)," jelasnya.
Soal harga koleksi-koleksi itu, pihaknya enggan menerangkan karena hal itu bersifat privasi bagi para pemiliknya. "Tapi prediksinya bisa di atas angka Rp 1 M," ujarnya.
Selain untuk pameran, ada sejumlah Vespa yang dilelang. Salah satunya adalah Vespa PTS 1980 yang dikonversi menggunakan electric kit dari Elders Elettrico.
"Iya ada yang dilelang yang Vespa konversi ke electric, rencana besok dilelang. Kalau apa yang kita tampilkan itu mudah-mudahan seusai dengan target kita dan pemilihan. Saya, tidak bisa bilang yang mana paling unik dan sebagainya yang kita tampilkan hampir setiap tipenya memiliki keunikan tersendiri, ada yang benar-benar langka dan sebagainya," ujarnya.
(lom/kdf/arh)