Tesla Kerepotan Sambut Ultimatum Elon Musk Soal WFO

CNN Indonesia
Rabu, 29 Jun 2022 12:40 WIB
Kantor pusat Tesla di California masih kerepotan menerima karyawan yang diwajibkan kembali WFO oleh Elon Musk. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tesla tak memiliki persiapan yang cukup untuk menyambut karyawannya yang kembali ke kantor atau Work From Office (WFO). Beberapa komponen mulai dari kursi hingga WiFi dilaporkan tak siap menampung kedatangan karyawan.

Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk mewajibkan karyawannya untuk kembali WFO dan menghapuskan sistem kerja Work From Home (WFH) yang sebelumnya dilakukan selama pandemi Covid-19.

Menurutnya, pegawai wajib bekerja dari kantor bukan dari tempat yang tidak ada hubungannya dengan tugas wajibnya sebagai karyawan Tesla. Hal ini dilakukan supaya interaksi antar karyawan bisa terjalin secara teratur.

Miliarder yang saat ini ramai diperbincangkan karena membeli Twitter ini bahkan menyebut bakal mengawasi langsung kebijakan tersebut. Jika ada karyawan Tesla yang tidak menjalankan aturan bekerja dari kantor, Musk menyebut itu sama saja dengan pengunduran diri.

Jumlah karyawan Tesla telah berlipat ganda sejak 2019. Menurut The Information, sekarang total ada 99.210 orang karyawan yang bekerja di Tesla.

Awal bulan ini, Musk mengatakan soal perekrutan yang berlebihan dan perasaannya yang sangat buruk tentang ekonomi sebagai alasan penghentian perekrutan dan PHK di perusahaan. PHK ini mencakup pekerja bergaji dan pekerja yang dibayar per jam.

Pekerja bergaji mencapai sekitar sepertiga dari total karyawan di perusahaan, meskipun tidak jelas berapa banyak dari mereka yang bekerja di kantor atau di pabrik Tesla.

Selama pandemi, sebagian besar karyawan yang biasa melapor ke kampus Fremont Tesla yang terdiri dari gedung perkantoran dan pabrik melakukan pekerjaannya dari rumah.

Baru-baru ini, karyawan Tesla mengatakan mereka yang mengemudi untuk bekerja di pabrik Fremont perlu berjuang untuk menemukan tempat parkir. Beberapa dilaporkan memilih untuk memarkir mobil mereka di stasiun BART (Bay Area Rapid Transit) terdekat dan kemudian diantar ke tempat kerja oleh Tesla.

Di dalam kantor, beberapa pekerja bahkan dilaporkan tidak mendapat tempat duduk. Selama pandemi, Tesla mencoba mengatur ulang beberapa area tertentu di kantor dan tidak memperhitungkan jumlah karyawan yang banyak.

Menurut The Information, situasi meja sangat buruk sehingga manajer menyuruh beberapa karyawan untuk bekerja dari rumah. Bahkan jika karyawan bisa duduk, sinyal Wi-Fi terlalu lemah untuk mereka bekerja.

Mengutip Fortune, kantor Tesla berlokasi di Freemont, California. Para petinggi Tesla pun dikabarkan tidak sepakat dengan ultimatum Musk terkait kewajiban datang ke kantor. 

Menurut mereka, tidak-tanduk Musk sebagai CEO terlalu berlebihan. Mereka juga menilai Musk seharusnya lebih fleksibel soal mempertahankan dan merekrut karyawan selama periode Pengunduran Diri Akbar (Great Resignation).

Di Amerika Serikat (AS), perusahaan-perusahaan yang mencoba mengembalikan aktivitas kantor seperti semula mendapat perlawanan dari para karyawan mereka. Salah satu contohnya adalah karyawan Apple yang mengancam akan keluar jika perusahaan mereka menggunakan model hybrid. 

Hal serupa juga terjadi dengan Google, yang kesulitan menyediakan logistik jika karyawan kembali wajib ke kantor. Hanya ada karyawan di Goldman Sachs yang sudah kembali ke kantor seperti semula.

(lom/lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK