Tesla masih memimpin distribusi mobil listrik di global diikuti merek mobil China dan Eropa.
Menurut penelitian terbaru Counterpoint Research, pengiriman mobil listrik tumbuh 79 persen pada kuartal I 2022 atau mencapai 1,95 juta unit. Dari total jumlah itu, mobil murni listrik (electric vehicle/EV) menyumbang 73 persen, dan sisanya disumbang mobil hybrid.
Hasil riset menjelaskan, China masih tetap menjadi pemimpin pasar mobil listrik, diikuti Eropa dan Amerika Serikat. Pengiriman mobil listrik di China meningkatkan 126 persen atau mencapai lebih dari 1,14 juta, naik 500 ribu unit dari kuartal I 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut model mobil listrik yang paling populer di kuartal I 2022:
1. Tesla Model Y: 8,48 persen.
2. Tesla Model 3: 6,61 persen.
3. Wuling Hongguang MINI EV: 5,46 persen.
4. BYD Song DM: 2,96 persen
5. BTD Qin PLUS DM-i: 2,40 persen.
6. Li Auto One: 1,62 persen.
7. BYD Dolphin: 1,52 persen.
8. Volkswagen ID.4: 1,51 persen.
9. BYD Han: 1,49 persen.
10. Chery QQ Ice Cream: 1,44 persen.
Untuk negara, China masih menjadi pemimpin pasar dalam pengapalan mobil listrik ini, diikuti oleh Eropa dan Amerika Serikat (AS). China mencatat peningkatan 126 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 dengan pengapalan mencapai 1,14 juta unit.
"Pasar mobil listrik sedang mengalami booming. Namun, pengiriman akan lebih tinggi jika rantai pasokan otomotif tidak terpengaruh oleh krisis Ukraina dan gelombang baru COVID-19 di China pada Maret 2022," ujar Soumen Mandal, Senior Research Analyst Counterpoint Research dalam sebuah laporan, Jumat (8/7).
Menurut Mandal, pasar mobil listrik global akan terdongkrak dalam beberapa waktu ke depan, seiring dengan semakin banyaknya pendatang baru yang menyertai sejumlah keunggulan untuk menarik minat beli konsumen.
"Perkembangan teknologi adalah alasan utama di balik peningkatan pengiriman EV. Teknologi baterai telah mengalami terobosan baru-baru ini. Perkembangan ini telah membuat baterai mampu melakukan operasi yang lebih lama dan masa pakai yang lebih lama secara keseluruhan. Kecemasan jangkauan, salah satu hambatan untuk adopsi EV, telah berkurang," ucap Mandal.