Tambahan investasi senilai Rp27,1 triliun dari Toyota ke Indonesia selama lima tahun ke depan bakal dimulai tahun ini. Dana segar tersebut akan menjadi modal perusahaan di sektor industri elektrifikasi dalam negeri.
"Tahun ini sudah mulai eksekusi," kata Bob Azam selaku Corporate Affairs External Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melalui pesan singkat, Jumat (29/7).
Bob menyampaikan investasi baru yang dikucurkan prinsipal akan digunakan buat berbagai hal, mulai dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga pengembangan mobil listrik yang utamanya mengerucut terhadap model hybrid Toyota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, Toyota masih menjadi pabrikan otomotif nomor satu untuk urusan mobil hybrid. Produk andalan perusahaan antaranya C-HR Hybrid, Camry Hybrid, Corolla Cross Hybrid, dan Corolla Altis Hybrid.
Tapi belakangan, Toyota juga disebut akan merilis mobil hybrid baru 'made in Indonesia' tahun ini.
"Pertama SDMnya dan Pengembangan model elektrifikasi utamanya hybrid," ucap Bob.
Bob melanjutkan pihaknya tidak akan mendirikan pabrik baru yang khusus digunakan untuk pengembangan maupun produksi mobil listrik.
Ia menyebut pihaknya memanfaatkan pabrik yang sudah ada dan kemudian 'dimodifikasi' agar dapat memproduksi kendaraan 'hijau'. Sampai saat ini Toyota sudah memiliki dua line produksi, yakni berlokasi di Sunter dan Karawang.
"Nggak lah (bikin pabrik baru), menggunakan yang sudah ada tapi ada perombakan di dalam," kata Bob.
Bob melanjutkan mobil ramah lingkungan anyar sebagai bentuk realisasi dari investasi puluhan triliun tersebut akan hadir dalam waktu dekat.
"Segera," singkat Bob.
Kabar investasi Toyota ini sebelumnya dihembuskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja ke Jepang.
Toyota Motor Corporation (TMC) sebelumnya mengumumkan akan menambah investasi Rp27,1 triliun untuk industri elektrifikasi di Indonesia. Dana segar ini akan digelontorkan Toyota selama lima tahun ke depan.
Komitmen ini disampaikan Shigeru Hayakawa, Vice Chairman of the Board of Directors of TMC dalam pertemuan bersama Airlangga di Tokyo, Jepang beberapa waktu lalu.
(ryh/mik)