Hino menyampaikan secara sukarela memulai penyelidikan pengujian emisi setelah baru-baru ini mengidentifikasi masalah yang membuat Departemen Kehakiman Amerika Serikat meluncurkan penyelidikannya terhadap mesin-mesin Hino.
"Perubahan ini dilakukan setelah mengetahui tingkat emisi akan memburuk dari waktu ke waktu dan mesin "mungkin" tidak bisa memenuhi standar emisi," mengutip laporan ABC.
"Hino juga telah mengkonfirmasi melalui pengujian ulang ketahanan emisi ada kemungkinan mesin ini dapat melebihi standar emisi selama masa pakai kendaraan," ucap Hino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hino juga mengakui selama pengujian konsumsi bahan bakar untuk dua mesin tugas beratnya, nilai laju aliran bahan bakar diubah. Tujuannya yaitu penghematan bahan bakar.
"Ini menyebabkan perubahan nilai yang lebih baik dari nilai sebenarnya yang ditampilkan pada meteran konsumsi bahan bakar," kata perusahaan itu.
Meski belum mengidentifikasi pelanggaran terkait mesin keempat, Hino mengatakan penghematan bahan bakar ini mungkin tidak sesuai dengan apa yang dilaporkan. Hino saat ini telah meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran kepada pelanggannya.
The Truth About Car menjelaskan Hino telah mengidentifikasi pelanggaran terkait dengan prosedur sertifikasi untuk beberapa model mesin yang tunduk pada peraturan emisi 2016.
Mesin ini antaranya A05C (HC-SCR), A09C, E13C dan sejumlah kendaraan yang dilengkapi dengan mesin tersebut. Sementara Hino juga mengidentifikasi masalah mengenai kinerja ekonomi bahan bakar dari mesin N04C (Urea-SCR).
Perusahaan juga mengatakan telah menjual setidaknya 150 ribu kendaraan yang diyakini akan ditarik kembali.
(ryh/mik)