Gaikindo Dorong Merek Mobil di RI Setop Cuma Jualan Mobil Impor CBU
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta kepada para anggotanya untuk tidak hanya menjadikan industri dalam negeri sebagai pasar impor. Produsen ditekankan juga harus mendirikan pabrik sehingga dapat melakukan produksi di Tanah Air.
"Jelas kami dorong, assembling lah paling tidak di Indonesia, kalau belum bisa manufacturing, rakitlah di Indonesia dulu," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiaro ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, BSD, Tangerang, Kamis (18/8).
Saat ini tidak semua produsen mobil mempunyai pabrik di Indonesia sehingga mereka mengandalkan skema impor utuh atau CBU sepenuhnya dari negara lain buat pasokan unit.
Beberapa perusahaan merek anggota Gaikindo yang mengandalkan impor mobil di antaranya Subaru, Kia, Mazda, MG, Volkswagen, Renault, hingga Audi.
Jongkie melanjutkan investasi buat industri otomotif Tanah Air sangat penting. Kata dia ini bukan hanya untuk membuat produk tersebut semakin kompetitif, tetapi juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Supaya lapangan kerja, kita butuh lapangan kerja, kita butuh investasi, paling tidak dirakit dulu sebelum manufaktur," kata dia.
Lebih lanjut, Jongkie mengatakan para anggota Gaikindo yang melalukan perakitan kendaraan di Indonesia terus tumbuh.
Kata dia ini dibuktikan melalui klaim angka impor CBU mobil ke Indonesia yang disebut semakin kecil.
"Masih sedikit, kamu lihat saja di data Gaikindo, angka impornya kan menurun terus, enggak sampai 100 ribu unit sekarang. Ekspornya hampir 300 ribu unit lebih, 400 ribu unit, makanya kita bantah, swasembada mobil impornya cuma 80 ribu unit setahun," kata Jongkie.
(fea/ryh/fea)