Manajemen perkotaan DKI Jakarta akan diganti mengarah ke transportasi umum, berubah dari fokus ke kendaraan pribadi yang dikatakan Gubernur DKI Anies Baswedan sudah berlangsung selama beberapa dekade.
"Kami telah mereformasi manajemen perkotaan menjadi pembangunan berorientasi transit (TOD) yang menekankan penggunaan transportasi umum secara besar-besaran," kata Anies di forum Urban 20 di Jakarta, Selasa (30/8), diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Anies pembangunan di Jakarta yang berbasis kendaraan pribadi telah menjadi salah satu akar masalah di ibu kota.
"Selama beberapa dekade, manajemen perkotaan Jakarta terbiasa fokus pada pembangunan berorientasi kendaraan pribadi. Sehingga dampaknya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan," ujar Anies.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kendaraan bermotor di ibu kota hingga 2020 mencapai 20,2 juta. Sebanyak 80 persen dari itu adalah sepeda motor 16,1 juta unit, 3,36 juta unit mobil penumpang dan truk 680 ribu unit.
Anies menjelaskan program utama pembangunan Jakarta saat ini seperti JakLingko, JakHabitat, mitigasi banjir, air bersih dan program jaminan sosial akan terus diupayakan.
Dalam forum Urban 20 yang bertema "Kota Sejahtera dan Berkelanjutan: Berinvestasi pada Transformasi Kota" itu Anies mendorong sektor swasta berperan untuk menghasilkan pembangunan inklusif, adil dan berkelanjutan.
Selain soal transportasi publik, Anies juga biang pihaknya memilih pembangunan pemukiman vertikal dan terintegrasi.
(fea)