EDUKASI DAN FITUR

Sopir Hiace di Tol Diduga Mengantuk, Berikut Bahaya jika Ngotot Nyetir

CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2022 13:00 WIB
Masih banyak ditemui pengemudi memaksakan dirinya untuk mengemudi meski dalam kondisi mengantuk.
Toyota Hiace mengalami kecelakaan di jalan tol Semarang-Batang, Kabupaten Batang, Senin (5/9) pagi. (Foto: Polres Batang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kecelakaan di jalan tol kembali terjadi yang kini melibatkan minibus Toyota Hiace dan truk di KM 375 ruas Tol Semarang-Batang, Kabupaten Batang, Senin (5/9) pagi. Insiden yang menewaskan tujuh orang itu diduga akibat sopir minibus mengantuk.

Masih banyak ditemui pengemudi memaksakan dirinya untuk mengemudi meski dalam kondisi mengantuk. Situasi itu sangat berbahaya tidak hanya diri sendiri, tapi juga bagi orang sekitar.

Kejadian yang melibatkan Hiace tentu mengingatkan kita mengenai bahaya dari kondisi fisik tak mumpuni, seperti mengantuk namun tetap memaksakan diri untuk menyetir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana pernah menjelaskan musuh terbesar saat kantuk datang yaitu pengemudi kehilangan konsentrasi.Hal itu bisa berujung kekurangan "pikiran jernih" dan menurunnya respons mengantisipasi kondisi sekitar yang berpotensi kecelakaan.

Perlu diingat sopir adalah pemimpin pengambil keputusan di perjalanan yang bakal menentukan faktor keselamatan berkendara buat setiap penumpang.

Ia bilang jika mengikuti jam biologis, tubuh biasanya bakal mengalami keletihan pada waktu tertentu, yaitu pukul 13.00, 15.00, dan 18.00.

Pada waktu tersebut, menurut Sony, pengemudi akan merasa letih dan mengantuk karena itu perlu mengistirahatkan tubuh.

"Kalau ikuti jam biologisnya manusia, akan drop jam segitu. Maka harus istirahat pada jam-jam tersebut," kata Sony beberapa waktu lalu.

Atas alasan keselamatan, Sony mengatakan sebaiknya sopir menepi atau menuju lokasi peristirahatan. Cari tempat yang nyaman untuk merenggangkan badan atau berolahraga ringan agar peredaran darah pada tubuh lancar.

Lihat Juga :

Waktu istirahat usai nyetir jauh

Istirahat perlu, namun menurut Sony jangan terlalu lama. Dia menyarankan waktu istirahat jangan lebih dari 30 menit, sedangkan waktu nyetir tidak lebih dari empat jam.

"Kalau istirahat lebih dari 30 menit feel mengemudi pasti bakal hilang. Makanya misal lebih dari 30 menit, mending sopir itu tidur benaran untuk dapat energi yang lebih baik.

Satu jam gitu tidur biar bugar kembali," kata Sony.

Sony menambahkan sopir harus waspada saat terlalu memforsir tenaganya buat nyetir. Ia bilang letih berlebihan dapat menyebabkan 'microsleep', hingga sakit kepala.

"Bahkan sampai ada yang sakit kepala. Karena memaksakan aktivitas di mana dia harusnya istirahat," kata Sony.

(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER