Tantangan Motor Listrik: Produksi Gampang, Belum Tentu Laku

CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2022 11:30 WIB
Motor listrik Alva muncul pertama kali di Indonesia di acara pameran otomotif GIIAS 2022. (Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto mengatakan membangun industri elektrifikasi sepeda motor listrik penuh tantangan di Indonesia.

Menurut Hari, menjual sepeda motor listrik di Indonesia akan jauh lebih sulit ketimbang memproduksinya. Seperti diketahui anggota AISI belum ada tanda-tanda akan menjual motor listrik di dalam negeri.

"Jadi intinya memproduksi gampang, jual tidak gampang," kata Hari dalam diskusi virtual, Kamis (15/9).

Hari menilai, ada beberapa faktor yang menghalangi penjualan motor listrik meski sejumlah merek sepeda motor listrik mulai meramaikan pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Pertama yakni belum ada subsidi dari pemerintah untuk menurunkan harga jual motor listrik. Hal ini memicu masyarakat kembali membeli sepeda motor konvensional. Padahal subsidi yang tepat potensi menurunkan harga sepeda motor, alhasil bisa lebih dijangkau masyarakat.

Insentif yang diberikan pemerintah tidak mengenai sasaran. Insentif perpajakan yang disediakan yang ujungnya tidak berpengaruh pada daya beli konsumen.

Ia bilang ini berbeda dari negara lain yang memberikan subsidi langsung dinikmati konsumen ketika membeli kendaraan listrik.

"Saat ini untuk konsumen paling PKB (Pajak kendaraan bermotor dikurangi). Murah PKB tapi masih mahal saat membeli motornya," kata dia.

Selain itu ia menilai penggunaan motor listrik saat ini masih sangat terbatas sebab infrastruktur yang belum memadai.Maka dari itu kata dia saat ini banyak dari masyarakat yang akhirnya tetap menggunakan motor berbahan bakar ketimbang motor listrik yang ujungnya menyulitkan dalam beraktivitas.

Lebih lanjut, Hari sedikit memberi gambaran mengenai kondisi pasar motor listrik yang diperoleh berdasarkan data Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) di Indonesia Kementerian Perhubungan (Kemenhub)

Dalam data itu ia bilang pada 2022 periode Januari sampai dengan Juli, sedikitnya baru 19 ribuan unit motor listrik teregistrasi. Angka itu naik dibandingkan registrasi pada 2021 sebanyak 12 ribuan unit.

Sementara AISI mencatat wholesales dari lima anggotanya yang kini masih fokus pada motor konvensional hingga Agustus 2022, mencapai lebih dari 3 juta unit.

"Artinya market adopsinya ini masih butuh waktu, misal baterainya murah (sehingga harga turun) atau infrastrukturnya itu," tutup dia.



(ryh/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK