LAPORAN DARI JERMAN

Apa Jadinya Kalau Truk Cuma Perlu Diisi Hidrogen dan Emisinya Air?

CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2022 09:00 WIB
Truk listrik fuel cell hidrogen Mercedes-Benz GenH2 merupakan bentuk usaha produsen mencari solusi buat masa depan teknologi transportasi.
Mercedes-Benz GenH2. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)

Pengalaman lain yang saya dapat selama kira-kira 30 menit menjadi penumpang GenH2 yang dibawa keliling jalan-jalan di Hannover yaitu truk ini sunyi, hanya terdengar sesekali suara suspensi, rem dan gesekan roda ke aspal.

Rasanya mirip naik truk listrik eActros 400 yang saya coba sebelumnya. Meski begitu satu hal yang saya sadari, akselerasi GenH2 lebih lambat dari eActros, ini bisa jadi karena seting performa mengejar jarak tempuh terjauh, bukan kebut-kebutan.

Deretan Truk Listrik Mercedes-Benz di IAA Transportation 2022Truk listrik fuel cell hidrogen Mercedes-Benz GenH2 di IAA Transportation di Hannover, Jerman (19/9/2022). (CNN Indonesia/Febri Ardani)

Mengemudikan GenH2 dengan gross vehicle weight (GVW) 19 ton ini juga terlihat mudah karena sopir tak repot utak-utik tuas transmisi atau bolak-balik injak pedal gas dan rem. Tuas di sebelah kanan kemudi bisa mengatur semacam engine brake, jadi perlambatan truk dapat lebih halus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan spesifikasi GenH2 punya transmisi dengan dua gigi maju dan dua gigi mundur.

Sejauh ini GenH2 masih dalam tahap pengujian, pada tahun ini rencananya akan dites bersama konsumen untuk mendapatkan pengelaman bekerja sehari-hari.

Tak ada penjelasan dari Daimler Truck ataupun Mercedes-Benz kapan versi produksi massal GenH2 siap, tetapi segelintir kabar di IAA Transportation mengungkap bakal hadir pada 'pertengahan dekade ini' yang bisa jadi pada 2025.

Selain soal jarak tempuh, kelebihan lain truk listrik fuel cell adalah tak tergantung suplai listrik yang bisa berasal dari stasiun pengecasan. Meski begitu ini juga jadi masalah tersendiri karena truk ini berarti butuh infrastruktur lain berupa stasiun pengisian hidrogen.

Mercedes-Benz Truck GenH2 adalah salah satu cara Daimler Truck mengejar ambisi cuma menawarkan kendaraan baru di Eropa, Jepang dan Amerika Utara pada 2039 yang netral CO2, artinya tak menghasilkan emisi karbon.

Truk listrik fuel cell hidrogen Mercedes-Benz GenH2 di IAA Transportation di Hannover, Jerman (19/9/2022).Truk listrik fuel cell hidrogen Mercedes-Benz GenH2 di IAA Transportation di Hannover, Jerman (19/9/2022). (CNN Indonesia/Febri Ardani). (CNN Indonesia/Febri Ardani)

Fuso sebagai bagian dari Daimler Truck sudah memulai produksi generasi pertama eCanter pada 2017, lalu produksi bus listrik Mercedes-Benz eCitaro telah dikerjakan mulai 2018, disusul truk heavy duty eActros pada 2021 dan truk medium duty eEconic pada 2022.

Selain itu, Freightliner, salah satu merek Daimler Truck untuk pasar Amerika Utara, akan memproduksi eCascadia buat kebutuhan lokal dalam 'beberapa tahun ke depan'.

Mercedes-Benz tak sendirian mengembangkan truk listrik fuel cell, merek lain seperti Hyundai juga sudah memiliki truk Xcient, bahkan sudah diproduksi. Lebih dari itu Xcient telah diekspor ke berbagai negara Eropa, termasuk Swiss dan Jerman.

Merek dari Jepang, yaitu Isuzu, Toyota dan Hino telah berencana bekerja sama mengembangkan truk listrik fuel cell hidrogen.

Industri truk dunia sudah terbang jauh dan meninggalkan Indonesia yang masih berkutat dengan emisi bahan bakar Euro 4 dengan segudang masalah termasuk tak tersedianya jenis bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai.

Rasanya masih sangat lama melihat truk listrik jadi andalan transportasi barang di dalam negeri, apalagi fuel cell hidrogen.

(fea/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER