Toyota Menyerah di Rusia

CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2022 13:20 WIB
Toyota Camry salah model yang terdampak krisis Rusia dan Ukraina. (Foto: Scott Olson/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Toyota akhirnya mengumumkan menghentikan kegiatan produksi mobil di pabrik St. Petersburg, Rusia. Hal ini menyusul gangguan pasokan material dan suku cadang utama di tengah perang antara Ukraina dan Rusia.

Raksasa otomotif asal Jepang itu awalnya setop operasi pada 4 Maret, setelah invasi Rusia dimulai.

"Itu adalah keputusan yang sulit," kata Chief Communications Officer Toyota Jun Nagata.

"Kami akan melikuidasi unit lokal kami di Rusia daripada menjualnya."

Toyota adalah produsen mobil Jepang pertama yang hengkang dari Rusia. Namun, perusahaan berkomitmen terus memberikan pelayanan untuk kendaraan yang telah dijualnya di Rusia.

"Setelah enam bulan, kami belum dapat melanjutkan aktivitas secara normal dan tidak melihat indikasi bahwa kami dapat memulai kembali ke depan," tulis perusahaan dikutip dari Asia Nikkei, Senin (26/9).

Terkait hal ini, Toyota mengklaim akan memberikan pesangon yang lebih besar kepada pekerja yang terkena dampak, dan mengalihkan sejumlah karyawan ke unit bisnis lain.

Perusahaan mulai memproduksi kendaraan secara lokal pada 2007 di St. Petersburg. Model yang diproduksi termasuk RAV4 dan sedan Camry pada 2021.

Di antara pembuat mobil Jepang lainnya, Toyota sangat sukses merajai pasar otomotif di Rusia. Perusahaan berhasil memproduksi 80 ribu mobil dan puncaknya menorehkan penjualan 110 ribu pada 2021.

Sementara itu, aliansi Renault yaitu Nissan Motor, telah menangguhkan produksi mobilnya di pabrik di St. Petersburg hingga akhir Desember. Mitsubishi Motors, anggota ketiga aliansi, juga menghentikan produksi mobilnya di Rusia.

(mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK