Harga Mobil Listrik di RI Mahal, Toyota Sebut Konsumen Butuh Cashback

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 19:20 WIB
Toyota mengatakan salah satu cara bikin harga mobil listrik jadi murah di Indonesia yaitu diberikan insentif berupa cashback dari pemerintah.
Toyota mengatakan salah satu cara bikin harga mobil listrik jadi murah di Indonesia yaitu diberikan insentif berupa cashback dari pemerintah. (Istockphoto/3alexd)
Jakarta, CNN Indonesia --

Toyota Indonesia mengatakan bantuan pemerintah dibutuhkan buat menekan harga kendaraan listrik di Indonesia yang saat ini dirasa mahal. Bantuan itu disebut misalnya pemberian insentif yang langsung terasa ke konsumen berupa cashback.

Cashback atau pengembalian uang untuk pembelian kendaraan listrik sudah dilakukan di beberapa negara untuk memicu minat beli. Pemerintah Indonesia juga sebenarnya sudah menawarkan insentif, seperti Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen, tetapi dikatakan belum cukup.

"Bukan hanya pajak luxury nol, itu tidak cukup. Harus ditambah cashback," kata Bob Azam, Director Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam acara bertema "Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya" digelar daring, Selasa (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bob memberi contoh negara yang sudah memberi insentif cashback pembelian kendaraan listrik ke konsumen.

"Seperti di US itu bisa Rp100 juta, di China bisa Rp200 juta, lalu Thailand berkisar Rp25 juta sampai dengan Rp50 juta," ucap dia.

Walau begitu insentif seperti ini disadari akan memberi kesan membantu orang-orang berduit yang sebenarnya sudah sanggup membeli mobil.

Bob mempertanyakan apakah pemerintah Indonesia mau memberi insentif seperti itu sementara mungkin masih ada masyarakat lain yang juga butuh bantuan subsidi.

"Nah pertanyaannya mau tidak pemerintah kita berikan cashback. Kenapa yang punya mobil dan motor yang disubsidi. Bukannya subsidi sembako, kan jadi persoalan," ungkapnya.

Pemberian insentif untuk pembeli kendaraan listrik dari negara memang perlu memperhatikan kondisi dalam negeri.

"Bukan hanya emisi dikejar tapi mereka ingin bergerak di depan perubahan. Jadi memimpin perubahan teknologi menjadi benefit," ucap dia.

"Nah sekarang kembali lagi ke kita mana yang paling efektif bagi Indonesia," ujar Bob menambahkan.



(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER