Konsumen Ioniq 5 Beberkan Hasil Investigasi Hyundai Sebab Baterai Drop

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 18:00 WIB
Hyundai Ioniq 5 milik Ashram Shahrivar yang bermasalah baterai drop dari 80 persen ke 0 persen saat digunakan. (Ashram Shahrivar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konsumen Ioniq 5 yang bermasalah baterai drop tiba-tiba, Ashram Shahrivar, menceritakan penjelasan hasil investigasi awal dari pihak Hyundai soal mobilnya. Dikatakan ada satu sel baterai rusak sehingga tak bisa dicas.

Ioniq 5 yang dimiliki Ashram merupakan varian long range. Mobil listrik yang dia beli empat bulan lalu ini dikatakan pada baterai yang energinya mendadak terkuras habis lalu tak bisa dicas.

Kata dia saat hendak digunakan tiba-tiba energi baterai drop dari 80 persen ke 0. Ashram sudah berupaya mengisi daya baterai tetapi tak bisa mengisi sehingga mobil harus diangkut ke bengkel resmi terdekat.

Ashram yang membagikan pengalamannya di media sosial sempat menjadi perhatian warganet.

Ioniq 5 adalah mobil listrik yang diklaim Hyundai Indonesia pertama diproduksi di dalam negeri. Sebelum Wuling Air EV meluncur, Ioniq 5 adalah satu-satunya mobil listrik pilihan yang banderolnya di bawah model Tesla.

Saat ini Ioniq 5 dijual mulai Rp748 juta hingga Rp859 juta.

Investigasi Hyundai

Berdasarkan paparan Hyundai, Ashram menjelaskan satu modul baterai di mobilnya mengalami malafungsi atau tidak bekerja sebagaimana semestinya.

"Jadi itu ada kesalahan katanya mereka, pada modulnya," kata dia saat dihubungi Kamis (13/10).

Untuk diketahui varian long range Ioniq 5 memiliki baterai kapasitas 72,6 kW. Satu paket baterai ini dilengkapi 30 modul, yang per modulnya memiliki sekitar 80 sel baterai.

"Nah di mobil itu ada satu sel [pada modul yang bermasalah] malafungsi, beda sendiri voltasenya. Dan mobil akhirnya tidak mau nerima daya listrik dari luar," ungkapnya.

Sejauh ini hasil investigasi Hyundai hanya itu. Kata Ashram pihak Hyundai belum dapat merici mengapa sel dalam modul itu bisa bermasalah.

Ashram menambahkan kasus pertama pada Ioniq 5 yang terjadi di Indonesia tersebut masih dalam tahap observasi internal Hyundai.

"Kalau saya kemarin mempertegas, ingin mudah-mudahan sebelum 25 Oktober. Mereka sih ingin mengupayakan. Nah sambil nunggu saya sudah dipinjamkan mobil pengganti dari mereka, jadi gunakan Ioniq yang lama," kata dia.

GM Marketing Department Hyundai Motors Indonesia (HMID) Astrid A. Wijana yang dihubungi belum dapat berkomentar soal investigasi menyeluruh. Penelusuran internal dikatakan masih berlangsung.

"Nanti dikabari lagi ya," kata Astrid.

(ryh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK