Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan sejauh ini tak ada permintaan untuk generasi baru Vios dari perusahaan taksi. Bahkan TAM mengungkap Vios sudah bukan lagi pilihan sebagai taksi baru sejak generasi sebelumnya.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi menjelaskan sepanjang komunikasi perusahaan dengan perusahaan taksi, kebutuhan model telah bergerak ke nonsedan.
Blue Bird, perusahaan taksi terbesar di Indonesia yang sebelumnya membeli banyak Limo, model spesifikasi taksi berbasis Vios, terlihat telah mengurangi pembelian sedan untuk taksi reguler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taksi reguler Blue Bird saat ini lebih banyak terlihat berupa Transmover, model spesifikasi taksi berbasis Avanza.
"Rasanya saya belum melihat demand khusus untuk taksi, fleet masih ada kalau taksi belum ada buat generasi baru ataupun Limo," kata Anton saat peluncuran generasi ketiga Vios, Rabu (12/10).
Generasi baru Vios di Indonesia bukan diproduksi di dalam negeri seperti model sebelumnya melainkan diimpor dari Thailand. Toyota Indonesia telah memutuskan menyetop produksinya di pabrik Karawang, Jawa Barat.
Vios yang kini dirancang menggunakan Daihatsu New Global Architecture (DNGA) dikatakan masih sedan pengisi segmen termurah di Indonesia.
Anton mengatakan perusahaan masih merasa perlu mengisi segmen sedan walau volume penjualannya kecil karena masih ada konsumen yang menyukai produk seperti ini, termasuk fleet.
"Termasuk fleet pemerintah, perbankan yang masih ada demand pada sedan, kami mengarah ke sana," ujar Anton.
TAM terkesan tak muluk-muluk menetapkan target penjualan Vios baru. Dikatakan Anton pihaknya berharap Vios tetap bertahan di posisi nomor satu segmen sedan kecil.
(fea/fea)