Ratusan Kendaraan Listrik di KTT G20 Bali, Pengisian Dayanya Siap?
Kendaraan-kendaraan listrik bakal menghiasi perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022.
Bagaimana dengan kesiapan infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik di sana?
Jumlah mobil ramah lingkungan itu hingga ratusan unit, terdiri dari sepeda motor, mobil, hingga bus untuk digunakan para delegasi negara.
Beberapa kendaraan listrik yang akan berpartisipasi mendukung terselenggaranya G20 di Bali antaranya Wuling Air EV, Toyota BZ4X, Lexus UX300e, Hyundai Ioniq 5, dan Genesis G80.
Untuk mendukung KTT G20, saat ini PLN sudah menyiapkan 88 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang terdiri dari 66 unit sudah Ultra Fast Charging, 22 unit Fast Charging.
Menurut PLN, 86 unit sudah terpasang, dan 2 unit sisanya dibuat untuk mobile. Selain itu juga ada 200 unit Home Charging yang tersebar di Bali, terutama di tempat menginap para tamu G20.
SPKLU Ultra Fast Charging dikatakan memiliki sejumlah keunggulan.
Pengisian hingga penuh mobil listrik bisa dilakukan hanya dalam waktu 15-30 menit dari posisi kosong. Tak hanya itu saja, SPKLU dengan daya 200 kilo Watt (kW) ini juga dilengkapi dengan fitur Simultan Charger sehingga dapat mengisi 2 unit kendaraan secara bersamaan.
"KTT G20 ini merupakan acara internasional yang menjadi sorotan dunia. Untuk itu PLN menyiapkan dengan sangat matang dan mengerahkan seluruh daya upaya demi menyukseskan Presidensi G20," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Darmawan menambahkan penyediaan SPKLU tidak hanya terbatas untuk mendukung kesuksesan G20.
Kesiapan PLN menghadirkan SPKLU juga menjadi salah satu langkah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia agar semakin siap.
"PLN juga mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan gencar menciptakan skema kerja sama melalui franchise pembangunan SPKLU dan SPBKLU bersama perbankan, mall-mall, kantor-kantor, swasta, operator jasa transportasi, dealer motor dan lain-lain sehingga akan ada ribuan SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN," ujar Darmawan.