Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengklaim masalah kelangkaan komponen chip untuk komponen penunjang sepeda motor di Indonesia telah selesai. Hal ini membuat antrean inden sepeda motor bisa dipersingkat.
Ketua Umum AISI Johannes Loman mengatakan krisis chip yang sebelum menjadi batu hambatan industri sepeda motor di Indonesia telah berakhir pada Agustus 2022.
"Kami udah selesaikan di Agustus. Sudah beres," kata Loman ditemui di Senayan, Jakarta, Rabu (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Setelah permasalahan tersebut usai, menurut Loman pasar roda dua Tanah Air dari lima anggota AISI yaitu Honda, Kawasaki, Yamaha, Suzuki, dan TVS, berangsur pulih.
Menurut Loman, bisa terlihat berdasarkan angka wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer roda dua periode Agustus dan September yang angkanya berada pada level 500 ribuan unit.
"Jadi makanya kalau dilihat dari data yang diolah AISI, itu market per bulan udah 500 ribuan lagi," ucap Loman.
Loman juga mengklaim saat ini masyarakat tak perlu khawatir terkait inden sepeda motor yang disebabkan kelangkaan chip.
"Tidak ada lagi. Harusnya tidak ada, kecuali permintaan naik sekali. Saya kira sekarang hanya memenuhi yang lalu setelahnya normal," kata dia.
Krisis chip semikonduktor beberapa waktu belakangan jadi masalah tersendiri bagi industri otomotif, termasuk sepeda motor.
Banyak produsen mengeluhkan kelangkaan chip sehingga mereka tidak bisa memproduksi kendaraan pesanan konsumen.
Alhasil kondisi ini membuat inden atau masa tunggu konsumen bakal berbagai model sepeda motor di Indonesia mengular menyentuh tiga sampai empat bulan.