Hyundai Indonesia Bicara Sebab Penjualan Stargazer Turun Terus

Hyundai berbicara mengenai penyebab Stargazer yang performa penjualannya terekam surut meski baru empat bulan mengaspal di Indonesia. Hasil terkini yaitu pada November 2022, Hyundai hanya berhasil mendistribusikan 824 unit Stargazer ke dealer.

Hasil tersebut membuat Stargazer hanya menempati posisi kelima sebagai low MPV terlaris menurut data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Angka itu juga turun jauh dari capaian Stargazer pada Oktober yakni 1.484 unit, sementara September 2.839 unit dan Agustus 3.955 unit.

Sementara Toyota Avanza berhasil menjadi penguasa pasar low MPV November 2022 dengan distribusi ke dealer atau wholesales 3.859 unit, sedangkan Toyota Veloz di urutan dua dengan angka distribusi 3.717 unit.

Di bawah Veloz ada Daihatsu Xenia 2.501 unit dan Mitsubishi Xpander 1.366 unit.

GM Marketing Department Hyundai Motors Indonesia (HMID) Astrid A. Wijana mengatakan degradasi distribusi Stargazer perlu dicermati secara detail lebih dahulu.

Dia mengakui salah satu faktor distribusi seret karena pihaknya yang tidak dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen.

"Karena menurut aku banyak sekali faktor yang bisa membuat hal tersebut terjadi. Misal ada ketidaksamaan antara request yang diminta konsumen dengan apa yang bisa kami beri ke sisi dealer," kata Astrid saat dihubungi, Rabu (14/12).

Ia enggan lebih jauh berkomentar mengenai hal tersebut. Kata dia saat ini fokus perusahaan bagaimana catatan penjualan pada 2022 akan jauh lebih baik dari tahun lalu.

"Dan juga saat ini kami akan fokus untuk bagaimana hasil full year akan jauh meningkat dari capaian tahun lalu," ucapnya.

Hyundai sepanjang Januari-November telah menjual 29.875 unit, sedangkan periode sama tahun lalu catatannya 2.774 unit. Penjualan mobil Hyundai telah mengalami kenaikan sebesar 988 persen.