Irianto Ibrahim, Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) menjelaskan usulan motor gede atau moge melintasi jalan tol hanya di waktu-waktu tertentu. Artinya tidak setiap hari mereka meminta moge mendapat keistimewaan melintasi jalan tol.
Menurut dia usulan agar moge dapat melintasi jalan tol hanya saat mereka melakukan touring setiap akhir pekan.
"Kita touring kan kebanyakan hari Sabtu-Minggu. Dan kita enggak mau juga, misalnya dari Jakarta ke Surabaya (pakai tol), Untuk apa? Capek bro di tol," ungkap Irianto saat dihubungi, Rabu (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewatin Bekasi, keluar Karawang, udah sampai sana lepas. Jadi tidak semata-mata full seperti di Amerika, Eropa," imbuhnya.
Ia berdalih akses ke jalan tol untuk moge saat touring juga untuk menghindari keluhan masyarakat atau pengguna jalan umum lainnya.
Menurut dia touring-touring moge biasanya mendapat cibiran dari masyarakat karena mengganggu aktivitas di jalanan.
"Sekarang kan apa coba, ekstrem banget. Masuk gang kecil lah, macet lah. Kan orang jadi teriak," paparnya.
Pria yang akrab disapa Rian ini mengatakan usulan ini sudah lama ia sampaikan. Bahkan sudah lebih dari 10 tahun mereka meminta pemerintah melegalkan moge dapat akses di jalan tol.
Selain itu menurut Rian dibukanya akses tol bakal motor dapat memberi keuntungan ke negara melalui devisa dari para pelancong yang doyan touring menggunakan moge.
Ia bercerita selama ini banyak rekannya dari negara lain tertarik menikmati alam Indonesia melalui touring sepeda motor, namun mengurungkan niat karena kebijakan roda dua masuk tol di Tanah Air belum ada.
"Karena mereka tau di negara lain itu motor bisa masuk tol, jadi gampang. Nah di Indonesia tuh belum. Jadi motor ya lewat jalur biasa, jalurnya begitu. Padahal mereka tau Indonesia itu bagus," kata Rian.
(dmr/fea)