Ban tanpa udara atau airless tire disebut lebih cocok digunakan mobil listrik daripada mobil konvensional yang menggunakan mesin. Di Amerika Serikat, Tesla disebut sudah menggunakan teknologi ini.
Iman Santoso, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Goodyear Indonesia, mengatakan ada sejumlah alasan ban tanpa udara cocok digunakan mobil lsitrik.
"Kenapa mobil listrik? Karena pastinya kan karakteristik mobil listrik beda dengan mobil combustion engine," kata Iman saat ditemui di BSD, Tangerang Selatan, Rabu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia mobil listrik memerlukan teknologi seperti ban tanpa udara karena memiliki torsi lebih besar ketimbang mobil konvesional.
"Mobil listrik itu punya torsi yang sangat besar dibanding mobil combustion engine, start langsung tiba-tiba (jalan)," ujarnya.
"Bayangkan Tesla yang kapasitas 'engine' lebih besar, jadi sangat-sangat besar. ini juga butuh teknologi atau karakteristik ban yang lain," imbuhnya.
Di sisi lain, teknologi mobil listrik yang tidak berisik saat dikemudikan juga seharusnya didukung ban tanpa udara. Ia menilai penggunaan ban biasa bisa menimbulkan suara saat berkendara akan mengganggu kenyamanan pengemudi di dalam kabin.
"Satu lagi adalah mobil listrik enggak ada suaranya, kalau ban berisik, kedengaran ban, akhirnya mengganggu. Ini juga harus dirancang supaya enggak ada bunyinya," papar dia.
Iman mengatakan secara global Goodyear sudah mengembangkan teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir. Ia bahkan mengklaim ban tanpa udara Goodyear ini bukan lagi sekadar prototipe.
Beberapa produsen ban sebelumnya memang tengah mengembangkan ban tanpa udara. Inovasi ini digadang-gadang sebagai salah satu masa depan komponen pendukung industri otomotif.
![]() |