Isuzu Klaim Uji Mesin Diesel B40 Tak Ada Masalah Berarti
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyebut hasil uji coba bahan bakar B40 atau campuran biodiesel 40 persen pada BBM jenis solar belum menemukan masalah berarti. Dalam pengujian ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melibatkan delapan kendaraan, termasuk dari merk Isuzu.
"Unit yang sudah dicoba sampai 40 ribu km kita sudah pelajari kira-kira ini ada dampak apa sih. Tapi yang pasti, itu pakai B40 ya, kami yang paling penting sebenarnya pada saat dicoba itu tidak ada masalah berarti," kata Attias Asril, Division Head of Business Strategy Divison PT IAMI di Jakarta, Rabu (25/1).
Asril mengatakan dari hasi uji coba itu saran IAMI tidak berbeda dari B30, yang terpenting customer bisa memastikan kualitas dari bahan bakar tersebut. Kemudian, sebisa mungkin melakukan perawatan, pergantian filter sesuai yang direkomendasikan.
"Jika kita terpaksa menggunakan bahan bakar yang kualitasnya kurang baik, segera melakukan pengurasan tangki bahan bakar, jadi selama itu dilakukan rasanya tidak ada kendala-kendala," ujarnya.
Rian Erlangga, Deputy Division Head of Business Strategy Division IAMI, menambahkan pihaknya tetap bakal berpartisipasi jika diminta melakukan berbagai uji coba lebih lanjut terkait hal ini.
Menurut Rian pihaknya mendukung berbagai penelitian untuk menemukan potensi penggunaan bahan bakar alternatif seperti biodiesel.
"ESDM telah melakukan research atau pengetesan dalam hal ini diikuti beberapa mobil, salah satunya Isuzu sampai dengan 40 ribu km, tidak ada isu yang berarti. Menurut saya dasarnya kita siap," ujar Rian.
Uji coba B40 telah memasuki tahap berikutnya, yakni mencari efek bahan bakar ke mesin.
Dalam pengujian ini Kementerian ESDM melibatkan delapan kendaraan dengan bobot berbeda, yaitu empat kendaraan dengan Gross Vehicle Weight (GVW) kurang dari 3,5 ton menempuh jarak 50 ribu km dan empat kendaraan dengan GVW lebih dari 3,5 ton menempuh jarak 40 ribu km.
Tenaga Ahli Teknik Mesin dari Akademisi ITB Iman K. Reksowardojo mengatakan terdapat kelebihan dan kekurangan berdasarkan sifat dari hasil pengujiannya.
"Kelebihannya yaitu memiliki sifat biodegradable yang dapat berubah kembali ke alam dengan cepat, namun hal tersebut sebuah tantangan karena bahan bakar mudah berubah, jadi jika tidak dilakukan handling dengan baik kemungkinan tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal itu yang perlu disosialisasikan," kata Iman beberapa waktu lalu.
Iman juga bilang tantangan pada bahan bakar B40 salah satunya penambahan campuran biodiesel. Oleh karena itu, ia menilai perlu memperketat spesifikasi bahan bakar seperti parameter stabilitas oksidasi bahan bakar yang akan berhubungan dengan injektor, kemudian kandungan monogliserida yang berkaitan dengan kekhawatiran filter blocking pada suhu dingin.
"Namun saat ini kandungan monogliserida sudah ditekan sekecil mungkin. Tantangannya adalah kandungan air yang mana biodiesel memiliki sifat higroskopis, tetapi dalam spesifikasi sudah diperketat sehingga harapannya pada B40 problem korosif dan lain-lain bisa dihindari," lanjut Iman.