Apakah Sawit Bisa Jadi Alternatif Bahan Bakar Kendaraan?

ryh | CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2023 15:00 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia akan sepenuhnya mengandalkan minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif kendaraan mulai 2045.
Kelapa sawit sebagai alternatif bahan bakar kendaraan. (Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia akan sepenuhnya mengandalkan minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif kendaraan mulai 2045.

Menurut Luhut pada tahun tersebut Indonesia diprediksi mampu memproduksi sekitar 100 juta ton minyak sawit yang sebagian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.Hal tersebut, menurut Luhut juga menyusul rencana Indonesia menyetop impor bahan bakar fosil.

"30 persennya akan diarahkan untuk pangan dan sisa 70 persennya kita bisa lakukan riset dan bisa bikin etanol. Jadi kita tidak perlu mengimpor minyak fosil pada saat itu," kata Luhut, Selasa (17/1) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apakah minyak sawit bisa digunakan menjadi bahan bakar kendaraan?

Penggunaan minyak sawit Crude Palm Oil/CPObakal bahan bakar kendaraan sudah dimulai di Indonesia secara bertahap. Namun sifatnya masih sebagai campuran dari solar sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel.Bahan bakar ekstraksi minyak sawit ini dikenal sebagai Biodiesel.

Pada masa awal, pemerintah mewajibkan pencampuran 20 persen Biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak jenis Solar. Pencampuran ini menghasilkan produk Biosolar B20.

Program ini mulai diberlakukan sejak Januari 2016 sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati(Biofuel)sebagai Bahan Bakar Lain.

Kemudian pada 2020, pemerintah mewajibkan pencampuran 30 persen Biodiesel dengan 70 persen solar yang menghasilkan B30.

Penggunaan bahan bakar ini namun membutuhkan penyesuaian pada kendaraan, terutama pada sektor mesin. Sedangkan saat ini pemerintah tengah menguji coba B40 yang berarti pencampuran 40 persen biodiesel dengan 60 persen bahan bakar solar.

Ke depan pemerintah juga berencana menggunakan B100 atau 100 persen biodiesel tanpa campuran bahan bakar fosil.

Bagaimana dengan etanol?

Bahan bakar jenis etanol disebut bisa digunakan sebagai alternatif bahan bakar kendaraan mobil mesin bensin.

Agus Haryono, Peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Kimia-LIPI) mengatakan etanol bisa dimanfaatkan khususnya bioetanol berbasis lignoselulosa.

Menurut Agus penggunaan etanol sebagai bahan bakar mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).

Antaranya kandungan oksigen tinggi (35 persen) sehingga saat dibakar sangat bersih, kedua ramah lingkungan karena emisi gas karbon-mono-oksida lebih rendah 19-25 persen ketimbang BBM yang terbuat dari fosil.

Kemudian angka oktan Etanol tersebut cukup tinggi, yaitu 129. Ini diklaim dapat menghasilkan kestabilan dan penyempurnaan proses pembakaran karenan daya yang diperolehnya lebih stabil.

Menurut Agus campuran bioetanol tiga persen saja mampu menurunkan emisi karbonmonoksida menjadi hanya 1,3 persen.

Agus menambahkan salah satu sumber biomasa lignoselulosa non pangan di Indonesia yang kini tersedia melimpah adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) atau Oil Palm Empty Fruit Bunch dan pelepah kelapa sawit.

Sawit untuk mobil bensin

Mengutip keterangan ITB, Indonesia melalui Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (TIB) dikabarkan tengah mengembangkan bahan bakar bensin dari kelapa sawit sebagai bahan alternatif pengganti minyak bumi.

Para ahli menyebutnya sebagai proyek percontohan bensin biohidrokarbon dengan bahan baku dasar minyak kelapa sawit.

Uji coba sudah dilakukan pada kendaraan roda dua dan roda empat, mendapati, Bensa (bensin sawit) disebut bekerja pada kendaraan bermotor mesin bensin. Uji coba dilakukan di Workshop PT Pura Engineering, Kudus, Jawa Tengah.

Untuk diketahui, negara lain yang tertarik mengembangkan sawit menjadi bensin, yakni Amerika Serikat, Italia, dan Uni Emirat Arab.

[Gambas:Video CNN]



(mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER