Fitur ini sangat berguna pada mobil-mobil lawas. Dahulu tiap jendela mobil hanya dapat dibuka secara manual yaitu dengan memutar tuas pada door trim. Tapi perkembangan teknologi mengakibatkan tuas semakin ditinggalkan dan beralih ke sistem elektrik. Tombol tinggal ditekan atau dicungkil sehingga kaca dapat terbuka dan tertutup otomatis.
Transmisi manual sudah mulai ditinggalkan banyak konsumen. Pengguna mobil kini lebih menginginkan kendaraan yang praktis sehingga kegiatan oper gigi dan menginjak pedal kopling sudah tak perlu lagi dilakukan.
Sistem transmisi otomatis juga sudah berkembang dan terdiri dari berbagai macam jenis misal CVT (Continuously Variable Transmission), DCT (Dual-Clutch Transmission), DSG (Direct-Shift Gearbox), dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Era 1990an fitur hiburan mobil dilengkapi pemutar kaset dan CD. Tapi kini yang tersisa hanya pemutar CD, bahkan fitur itu kemungkinan akan punah. Produsen kini menggunakan sistem hiburan yang lebih praktis melalui satu head unit layar sentuh.
Pengaturan pemilihan musik juga menjadi lebih mudah karena bisa lewat ponsel yang sudah terhubung melalui bluetooth.
Fitur ini semakin digemari. Untuk membuka dan mengunci pintu mobil kita hanya perlu menekan tombol yang ada pada kunci pintar. Tidak hanya itu untuk sebagian mobil modern, menyalakan mesin juga tidak memerlukan anak kunci. Cukup tekan tombol "start stop engine'.
Fitur ini belum sepenuhnya hilang. Tapi kini sudah banyak pabrikan yang meninggalkan speedometer analog, kemudian diganti dengan model digital yang lebih menarik untuk dipandang.
Munculnya layar sentuh membuat tombol-tombol fisik pada dasbor hilang terutama untuk fungsi pengaturan AC dan pemutar musik. Beberapa pabrikan sudah memindahkan fungsi tombol itu ke head unit.
Mesin konvensional yang mengeluarkan emisi diprediksi hilang beberapa tahun ke depan. Penggantinya motor listrik yang disuplai dari baterai. Mobil ini dikatakan menjadi solusi menekan penggunaan bahan bakar dan mengurangi polusi di dunia.
(ryh/mik)