Bisa Pakai Motor Sendiri, Kenali Apa Saja Tes di Ujian Praktik SIM C
Ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) C untuk sepeda motor saat ini menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat. Sesi disebut sebagai tahap paling sulit di mana kegagalan banyak dikeluhkan.
Berdasarkan aturan, peserta ujian praktik SIM C yang gagal bisa mengulang dalam jangka waktu dua pekan kemudian. Namun akan ada kebijakan baru yakni diizinkan mengulang pada hari yang sama.
Berikut ini tips untuk Anda biar mengurangi risiko kegagalan ujian praktik pembuatan SIM C:
Persiapan
Sebelum melalui uji praktik SIM C, ada baiknya Anda melakukan persiapan dengan berlatih. Latihan ini perlu sehingga Anda dapat menyelesaikan rintangan praktik pembuatan SIM C dengan yakin.
Untuk melakukan latihan, polisi kini membuka kelas pelatihan praktik SIM C seperti halnya di Satpas Daan Mogot, Jakarta Barat dan di ISDC (Indonesia Safety Driving Center) yang berlokasi di Tangerang.
Kenali tantangan
Ada lima tantangan yang disediakan kepolisian saat melakukan uji praktik pembuatan SIM C, menurut Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 Pasal 62. Hal ini perlu Anda ketahui supaya tidak kaget kala melakukan ujian.
1. Pengereman/keseimbangan
a) Menjalankan sepeda motor dengan kecepatan stabil 30 km/jam, dengan gigi 2 berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi yang lebih dominan rem tangan bersamaan dengan rem belakang (kaki) untuk mengimbangi rem depan, kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang konfirmasi keselamatan.
b) jarak dari start sampai finish adalah 9 buah patok dari ukuran panjang kendaraan uji tambah ½ panjang kendaraan uji ( 1,5 m) sedang lebar patok yang dilintasi adalah 2 x lebar kendaraan bermotor uji untuk lebar lintasan pengereman.
Solusi: Jangan tegang, posisikan badan senyaman mungkin. Lalu ikuti panduan batas kecepatan seperti yang diminta.
2. Slalom (zigzag)
a) menjalankan sepeda motor slalom/zig-zag melintasi patok (kerucut) dengan kecepatan 10 km/jam, jarak antar patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji dan jari-jari tangan tidak menekan tangkai kopling/pengereman sebelum titik berhenti yang ditentukan.
b) kemudian dilanjutkan slalom/zig-zag dengan kecepatan stabil, jarak patok satu dengan yang satu 3 kali panjang kendaraan bermotor uji dan berhenti pada garis Stop, dengan teknik pengereman kombinasi rem depan lebih dominan dan rem belakang mengimbangi asumsi (70 persen/ 30 persen), kaki kiri menapak di jalan, Kepala memalingkan ke kanan belakang konfirmasi keselamatan.
Solusinya: Bahu dan badan harus luwes karena ini akan membantu melewati rintangan ini. Lalu atur bukaan agar gas tidak terlalu besar sehingga motor tetap seimbang.
Jika menggunakan motor bebek, gunakan gigi 2 untuk berjalan. Jangan naikkan gigi, jangan pula diturunkan. Tujuannya membantu menjaga kestabilan motor supaya bisa melewati rintangan.
Kalau menggunakan motor matic, buka gas perlahan dan jaga gasnya supaya stabil. Jangan terlalu kencang yang penting motor bisa jalan dan seimbang.
3. Membentuk angka delapan
a) menjalankan sepeda motor di dalam lingkaran 3 kali membentuk angka 8 (delapan), mengikuti petunjuk arah, tidak berhenti dan kaki tidak menginjak lapangan serta jari-jari tangan tidak menarik kopling/rem
b) di atas garis angka delapan diletakkan patok, dengan jarak antar masing-masing patok 1,5 kali panjang kendaraan bermotor uji.
Solusi: Selain butuh keluwesan melakukan manuver, Anda juga harus melakukan trik counter steering, yakni memposisikan duduk di kiri ketika akan berbelok di kanan, dan duduk di sebelah kanan ketika berbelok di kiri. Hanya cukup geser letak tempat duduk agar lebih mudah melewati trek ini.
Tak hanya itu, fokus juga menjadi hal penting untuk melewatinya. Jaga pandangan untuk melihat keadaan sekitar, untuk memprediksi kemana motor akan bergerak dan meliuk.
4. Reaksi rem menghindar
Konfirmasi keselamatan pada saat menjalankan sepeda motor dengan kecepatan stabil gigi 2 atau 3, kemudian melakukan pengereman pada Garis Kuning atau patok, lepas rem pada patok atau Garis Hijau, lalu membelok sesuai petunjuk dari petugas, serta berhenti pada garis stop dengan teknik pengereman kombinasi untuk rem belakang mengimbangi dan untuk rem depan dominan, kaki kiri turun dan palingkan kepala ke kanan belakang.
Solusi: Yang harus Anda lakukan adalah fokus dan tidak berkendara terlalu kencang dan lakukan pengereman kaki sembari menunggu lampu menyala. Pilih rute di mana lampu dinyalakan.
5. Berbalik arah membentuk huruf U (U-turn)
Konfirmasi keselamatan pada saat akan menjalankan sepeda motor memutar dengan membentuk huruf U di jalan sempit yang lebarnya 2 kali panjang kendaraan bermotor uji, tanpa menginjakkan kaki ke lapangan dan pandangan tertuju ke arah yang akan dituju.
Solusi: Ini bisa dilakukan menggunakan teknik counter steering, mengutip situs Wahana Honda.
Yakin
Jika kita merasa ragu untuk melalui tes ini peluang untuk berhasil akan menciut. Semakin banyak berlatih bakal meningkatkan keahlian dan kepercayaan diri.
Gunakan motor sendiri
Untuk memudahkan kita saat melakukan ujian praktik SIM C, ada baiknya Anda meminta petugas mengizinkan menggunakan motor sendiri. Itu akan membuat Anda lebih percaya diri lantaran sudah mengenal karakter dari kendaraan tersebut.
(ryh/fea)