Jumlah kendaraan di Kota Bandung, Jawa Barat disebut mencapai 2,2 juta unit sementara populasinya sebanyak 2,4 juta jiwa. Rasio nyaris 1:1 ini dikatakan membuat lalu lintas di Bandung sering macet.
"Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500 ribuan, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat," ungkap Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal, diberitakan Antara, Kamis (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemacetan tak terhindarkan lantaran kata Rijal jumlah kendaraan bertambah saban tahun namun ruas jalan tak tumbuh signifikan.
Salah satu takaran tingginya volume kendaraan di Bandung, kata Rijal, bisa dipantau dari pergerakan di persimpangan Kiaracondong-Soekarno Hatta. Menurut dia ada banyak pemukiman di wilayah timur jadi warga mengandalkan Jalan Soekarno-Hatta menuju pusat kota.
Ada sekitar 29 ribu kendaraan dari arah timur ke utara di simpang itu pada 06.00-09.00 WIB. Sementara dari timur ke barat dikatakan 22 ribu kendaraan.
Artinya dominan kalau pagi hari, itu hampir 50 ribu dalam tiga jam," ungkap Rijal.
Dia mengimbau masyarakat beralih ke transportasi publik sebab menurutnya kendaraan pribadi adalah faktor utama kemacetan.
"Kita pengguna kendaraan pribadi mengeluh macet, sementara itu kita lupa bahwa kemacetan itu disebabkan oleh kendaraan pribadi, jadi siapa penyumbang kemacetan, ya kita," kata Rijal.
(fea)