Perusahaan ponsel pintar Xiaomi akan memulai produksi massal mobil listrik tahun depan. Ini akan menjadi sesuatu yang menarik di tengah ketatnya persaingan industri mobil listrik di China.
Mengutip SCMP, Rabu (8/3), Lei Jun, salah satu pendiri dan CEO Xiaomi menyampaikan produksi mobil tanpa emisi ini akan dimulai pada paruh pertama 2024. Namun secara rinci tidak diuraikan.
Ia mengatakan perusahaan telah melakukan sejumlah tes mobil listrik pertama Xiaomi tersebut. Uji coba diklaim memuaskan dan pengerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang sudah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya berjalan sesuai rencana dan produksi massal kemungkinan akan dimulai pada paruh pertama tahun 2024," kata Jun.
Sejauh ini perusahaan telah menginvestasikan lebih dari US$433 juta dalam bisnis otomotifnya dan memiliki lebih dari 2.300 orang sebagai tim pada divisi ini. Jumlah tim otomotif Xiaomi ini kemungkinan bakal terus berkembang.
Jun juga mengatakan investasi baru tahun ini diharapkan melebihi US$2,8 miliar, dengan US$14 miliar lagi akan datang dalam lima tahun ke depan.
Jun menambahkan perusahaan juga akan fokus pada teknologi robotika. Ia menilai pengembangan teknologi itu akan bisa diimplementasikan terkait kemampuan mengemudi otonom dan mempercepat proses manufaktur, melansir Arena EV.
Belum disebutkan model apa yang akan diproduksi massal tahun depan itu, tetapi sebelumnya Xiaomi dikabarkan sedang menggarap model pertama yang memiliki kode 'Modena'.
Mobil ini diklaim lebih besar, kuat, dan terjangkau dari produk Tesla, menurut media lokal setempat mengutip laporan Arena EV.
Modena dipertimbangkan hadir dalam dua versi dengan harga antara US$38 ribu (Rp585 juta) hingga US$43,6 ribu (Rp671,5 juta) dan versi kedua US$51,6 ribu (Rp794 juta).
Model ini kemungkinan bakal ditenagai paket baterai fosfat ByD litium 400V.
Mobil juga akan memiliki banyak sensor yang dikembangkan dalam kemitraan dengan perusahaan Jerman, Continental, termasuk kamera dan lima radar MMWave mirip yang digunakan Li Auto Li 2021.
Sedangkan varian dengan harga lebih tinggi akan dibangun di atas baterai 800V tegangan tinggi milik Qilin Catl. Baterai bisa terisi dari nol hingga 80 persen hanya dalam 15 menit, mengutip Note Book Check.
Varian lebih tinggi juga akan dilengkapi prosesor Orin X dari NVIDIA, serta LIDAR dan algoritma yang dikembangkan Xiaomi.
Kemudian kedua versi tersebut akan memiliki kokpit pintar yang dirancang menggunakan prosesor Qualcomm 8295.
Lalu Xiaomi juga akan membuat mobil listrik produksi lainnya dengan kode 'Le Mans' yang dijadwalkan melakukan debut awal pada 2025.
Mobil itu akan menampilkan tiga motor dengan perangkat lunak kontrol in-house. Ini akan dibangun di atas platform yang sama seperti mobil listrik berbasis baterai Modena.
(ryh/fea)