3 Negara ASEAN Rebutan Investasi Mobil Listrik BYD, Termasuk Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 19:00 WIB
Indonesia, Filipina dan Thailand disebut sedang bersaing mendapatkan investasi produsen mobil listrik asal China, BYD.
Indonesia dilaporkan sedang bersaing dengan Filipina dan Thailand sebagai tempat investasi kendaraan listrik.(REUTERS/TOYA SARNO JORDAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga negara di wilayah Asean, yakni Filipina, Vietnam, dan Indonesia, tengah bersaing menjadi tuan rumah bagi investasi produsen mobil listrik asal China, BYD. Salah satu dari negara tersebut memungkinkan menjadi lokasi pabrik pertama BYD di kawasan Asia Tenggara.

Ceferino Rodolfo, wakil sekretaris kelompok kebijakan perdagangan dan pengembangan industri di departemen perdagangan dan industri (DTI) Filipina, mengungkap BYD sedang dalam tahap diskusi lanjutan dengan negara tersebut.

Perwakilan pembuat mobil asal China ini juga telah melihat kemungkinan lokasi pabrik di Filipina pada 2022. Keputusan mungkin akan dirilis pada kuartal kedua tahun ini mengutip laporan Bloomberg, Senin (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Indonesia disebut sedang dalam pembicaraan dengan BYD mengenai potensi investasi pabrik mobil listrik.

Pemerintah Indonesia juga berupaya memikat produsen mobil tersebut dengan pembebasan pajak, insentif, serta akses ke bahan baku untuk memproduksi baterai sebagai komponen utama mobil listrik.

Upaya ini disebut-sebut meyakinkan BYD untuk mendirikan pabrik di Indonesia ketimbang berekspansi ke Thailand.

Soal Vietnam, BYD Auto Co disebut berencana membangun pabrik produksi suku cadang di sana. Mengutip India Times pada Januari 2023, salah satu sumber mengatakan total investasi BYD di Vietnam mencapai US$250 juta.

Namun demikian, belum ada informasi komponen apa yang akan BYD produksi di Vietnam dan apakah itu termasuk inti baterai atau kemasan baterai.

Hanya disebutkan langkah itu diambil untuk mengurangi ketergantungan ke China di tengah ketegangan perang dagang dengan Amerika Serikat dan gangguan produksi akibat lockdown Covid-19 di Beijing.

Indonesia dan Filipina bersama-sama menyumbang hampir setengah dari cadangan nikel dunia. Ini menjadikannya pilihan terbaik buat produsen EV dan baterai yang logamnya merupakan bahan baku utama.

"Kami (Filipina) bukan tujuan berbiaya rendah, tetapi kami adalah tujuan bagi perusahaan yang mencari solusi untuk komitmen nol karbon bersih mereka," kata Rodolfo.

Sementara itu di Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah memberi petunjuk tentang kedatangan tiga investor otomotif baru untuk mengembangkan kendaraan listrik. Mereka berasal dari Eropa, China, dan Jepang.

"Ada nanti (investor baru dari Eropa, China, dan Jepang)," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin] Taufiek Bawazier di IIMS 2023, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (20/2).

Ia mengungkap ketiga investor itu merupakan produsen mobil yang fokus pada mobil listrik, namun dia tak mau menyebutkan identitasnya. Meski demikian merek China yang dimaksud diduga BYD.

"Saat ini tapi saya belum bisa omongin dulu, nanti kalau diomongin malah ini (tidak jadi)," kata Taufiek.

BYD menjadi salah satu merek dunia setelah Tesla untuk urusan mobil listrik. BYD telah berhasil menggusur Tesla sebagai perusahaan dengan penjualan mobil listrik terlaris.

Perusahaan China tersebut menjual sekitar 641 ribu kendaraan listrik semester pertama 2022, sementara Tesla berhenti pada angka 564 ribu unit.

Penjualan BYD mengalami kenaikan hingga 315 persen. Selain mobil murni listrik perusahaan juga memasarkan mobil Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV). China masih menjadi pasar otomotif terbesar BYD hingga 90 persen.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER