Hyundai Motors Indonesia (HMID) meningkatkan jumlah produksi Ioniq 5 empat kali lipat jelang pemberian subsidi mobil listrik dari pemerintah.
Peningkatan produksi ini untuk mengurangi masa tunggu atau inden Ioniq 5 yang sempat mencapai satu tahun lebih.
Makmur, Chief Operating Officer (COO) HMID, mengatakan peningkatan jumlah produksi itu bisa memangkas waktu inden Ioniq 5 menjadi enam bulan. Saat ini inden Ioniq 5 masih sepanjang 4.000 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kami menaikkan empat kali lipat produksi dari tahun lalu," kata Makmur akhir pekan kemarin di Jakarta.
Kendati begitu Makmur memprediksi hal ini belum dapat mengurai potensi bertambahnya masa inden setelah kebijakan subsidi pemerintah terhadap mobil listrik berbasis baterai ini berlaku 20 Maret.
Ia memperkirakan permintaan mobil listrik Hyundai ini meningkat, mengingat subsidi menjanjikan harga terjangkau sehingga lebih ramah di kantong calon konsumen.
Makmur juga belum dapat memperkirakan porsi kuota subsidi yang diberikan pemerintah.
"Kita lihat saja nanti," jelasnya.
Pemerintah sebelumnya mengumumkan bakal memberikan subsidi mobil listrik mulai 20 Maret hingga Desember 2023. Subsidi akan bersifat terbuka terhadap kuota yang diberikan pemerintah yakni 35.900 unit.
Saat ini baru dua merek yang bakal diguyur subsidi dari pemerintah, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV. Keduanya merupakan mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen.
Teranyar, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang membocorkan besaran subsidi pemerintah untuk pembelian mobil listrik per unit berkisar Rp25 juta hingga Rp80 juta. Masing-masing tidak mendapat besaran subsidi yang sama.
Agus mengungkapkan subsidi untuk Hyundai Ioniq 5 besarannya sekitar Rp70 juta sampai Rp80 juta. Sementara, Wuling akan mendapat bantuan sekitar Rp25 juta hingga Rp35 juta.
(ryh/fea)