Tren penjualan Mercedes-Benz di Indonesia mulai beralih dari sedan ke SUV. Saat ini mobil-mobil jenis SUV pabrikan asal Jerman lebih laku daripada sedan.
Padahal, selama ini Mercy lekat dengan citra sedan premium. Namun, dalam beberapa tahun terakhir justru SUV mereka lebih banyak dicari oleh konsumen.
"Penjualan Mercedes-Benz komposisi SUV-nya sekarang jauh lebih gede daripada sedan, dulu kan backbone C-Class, E-Class, S-Class," kata Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hari saat ini komposisi penjualan Mercedes 60 persennya merupakan SUV, sementara sedan hanya menyumbang 40 persen. Tren ini semakin terlihat sejak tahun lalu.
Namun, ia tak menjelaskan secara rinci jumlah penjualan produk-produk mereka. Hari hanya menjelaskan saat ini model-model SUV Mercedes yang dijual di Indonesia lebih banyak daripada sedan.
Merujuk situs resmi Mercedes-Benz, memang hanya ada tujuh model sedan yang ditawarkan. Sementara, SUV ada sembilan model yang ditawarkan ke calon konsumen.
"Itu memang karena Mercedes-Benz pilihan SUV-nya lebih banyak. Dulu bisanya cuma GLE, GLS cuma itu. Sekarang ada GLC, GLA, yang 7-seater ada GLB," ujar Hari.
"Gimana mereka enggak ketarik, ada 7-seater yang kecil, compact, ada 7-seater yang gede. GLE yang tadinya 5-seater jadi 7-seater. Jadi kami memang memberikan pilihan pada pengguna premium segmen," tuturnya.
Menurut Hari pergeseran tren ini tak lepas dari kondisi pasar otomotif secara global, termasuk di Indonesia. Menurutnya saat ini secara global segmen SUV memang tengah naik daun.
"SUV lagi naik daun. memang tren dunia juga, Indonesia kan bagian dari market secara global," pungkasnya.