Honda CR-V PHEV 2023 Diklaim Lebih Irit dari Motor Beat

CNN Indonesia
Kamis, 06 Apr 2023 17:00 WIB
Honda CR-V e:PHEV mampu menempuh jarak 62,5 km dengan 1 liter BBM, sedangkan motor terlaris di Indonesia, Honda Beat, iritnya cuma 60,6 km per liter.
Mobil hybrid Honda CR-V e:PHEV di China. (Dongfeng Honda)
Jakarta, CNN Indonesia --

Honda CR-V generasi keenam punya varian hybrid baru, plug-in (PHEV), yang meluncur di China. Varian ini disebut e:PHEV, berbeda dari varian di negara lain misalnya di Thailand yang merupakan hybrid dinamakan e:HEV.

Sebenarnya menurut desain eksterior CR-V e:PHEV di China sama seperti model Thailand, mulai dari grill hingga dasbor canggih di kabin. Walau begitu ada detail beda juga yang tampak beda seperti tuas transmisi menggunakan gear selector untuk transmisi, sedangkan versi Thailand pakai tuas.

Bila ditakar dari sistem hybrid, salah satu pembedanya ada colokan cas baterai CR-V e:PHEV yang berada di atas fender kiri depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari lokasi itu pemilik bisa mengisi daya baterai lithium-ion 17 kWh yang berada di bawah kursi penumpang baris pertama. Baterai ini berfungsi membantu kerja mesin 2.000 cc yang punya empat motor elektrik.

Menurut situs Dongfeng Honda, mesin itu mampu mencurahkan 147 hp dan 183 Nm, sedangkan dua motor elektriknya sanggup menyemburkan 181 hp dan 335 Nm.

CR-V e:PHEV bisa dikemudikan dalam mode EV, artinya gerakan roda hanya mengandalkan baterai, sejauh 73 km berdasarkan standar WLTC.

Dongfeng Honda juga mengklaim tingkat keiritan mobil ini sampai 916 km sebelum butuh isi bensin atau dicas.

Konsumsi bahan bakarnya 1,61 liter per 100 km atau berarti 62,5 km per liter. Angka ini impresif sebab lebih irit dari motor terlaris di Indonesia, Honda Beat, yang diklaim efisiensinya 60,6 km per liter.

Mobil hybrid Honda CR-V e:PHEV di China.Honda CR-V e:PHEV diklaim irit 62,5 km per liter. (Dongfeng Honda)

Sampai sekarang belum ada konfirmasi resmi kapan generasi keenam CR-V meluncur di Indonesia. Honda Prospect Motor (HPM) saat ditanya soal hal itu pada pekan lalu mengatakan 'tergantung'.

"Ya tergantung, kalau banyak permintaannya, kalau perlu disegarkan ya tentunya kita akan kembangkan. Jadi kapannya ya belum tahu, tunggu waktu yang tepat. Kalau ada permintaan tinggi sementara model lamanya tidak diminati lagi, pasti kita consider," ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM.

[Gambas:Video CNN]



(fea/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER