Honda Bongkar Strategi Elektrifikasi, 2 Mobil Hybrid Rilis Tahun Ini
Honda Prospect Motor (HPM) mengumumkan rencana peluncuran mobil hybrid di Indonesia tahun ini. Ada dua model elektrifikasi yang hendak dirilis perusahaan dan salah satu di antaranya diduga CR-V Hybrid.
"Jadi untuk e:technology, kami akan memperkenalkan dua model hybrid pada 2023," kata Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director Honda Prospect Motor (HPM) saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Selasa (11/4).
Ia mengatakan kehadiran mobil hybrid di Indonesia terdiri dalam tiga fase, yakni pertama untuk peluncuran, sementara fase kedua disebut sebagai masa ekspansi, sedangkan fase ketiga belum dijelaskan.
Billy juga tidak menerangkan kapan fase kedua dan ketiga untuk mobil hybrid dimulai, tetapi ada dugaan fase kedua dan ketiga nanti menjadi momentum Honda melokalisasi mobil hybrid di Indonesia.
Sementara itu Billy bilang perusahaan juga punya rencana untuk mobil listrik berbasis baterai di Indonesia. Rencana itu juga terbagi dalam tiga fase.
Pada fase pertama 2023, dimulai dengan riset dan memperkenalkan Honda e di Indonesia. Honda e yang sekarang dijual di Eropa merupakan mobil listrik kecil Honda produksi Jepang yang ukurannya mirip Brio.
"Jadi kami sedang masuk tahap research dan edukasi. Jadi kami sedang mempelajari apa sih model yang dibutuhkan konsumen. Karena masih ada tiga concern yaitu di baterai yang teknologi masih mahal. Kemudian model line up sedikit dan komponen terbatas," kata dia.
Pada fase 2 kemungkinan perusahaan akan meluncurkan produk mobil listrik berbasis baterai perdana di Indonesia, sementara fase ketiga belum dijelaskan tahapan yang ingin dilakukan. Tidak dijelaskan juga periode dari masing-masing fase tersebut.
Lihat Juga : |
Target elektrifikasi
Lebih lanjut, Billy menerangkan secara global Honda memiliki target produksi mobil listrik pada 2030 mencapai lebih dari 2 juta unit. Untuk mendukung hal tersebut Honda berencana merilis 30 mobil listrik pada 2030 termasuk di Indonesia.
"Kami akan memperkenalkan 30 model secara global, di 2030, termasuk Indonesia," ucap dia.
(ryh/fea)