Pakar Geram Orang Tua Ajari Bocah Nyetir Mobil: Menjerumuskan

Praktisi keselamatan berkendara Sony Susmana menilai mengajari anak di bawah umur nyetir mobil merupakan sesuatu yang salah dan membahayakan. Sebelumnya sempat viral di dunia maya orang tua mengajari anaknya yang masih di bawah umur mengendarai mobil.

"Itu bahaya banget," kata Sony saat dihubungi, Kamis (27/4).

Menurut Sony apabila terjadi kecelakaan, sang anak bisa cedera parah bahkan meninggal. Sebab, selain posturnya kecil, usia anak-anak belum mampu menahan benturan akibat tabrakan.

Anak usia dini juga belum memiliki tingkat kematangan saat mengemudi. Padahal menurut dia untuk mengemudi butuh mental kuat.

Merujuk Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) juga mengatur soal syarat kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi pengemudi kendaraan bermotor.

Pengemudi mobil wajib mengantongi SIM A. Untuk bisa mendapatkan SIM A, syarat usia ditentukan paling rendah 17 tahun.

"Yang namanya mengemudi kan tidak hanya melulu operasional, ada kemampuan mental yang harus mumpuni, misal kemampuan berbagi ruang, sopan, beretika, termasuk kondisi-kondisi krusial menghindari kecelakaan," ujar dia.

"Ini yang masih lemah di anak-anak. Jadi aneh ketika orang tua katanya sayang sama anak, tapi justru menjerumuskan ke jurang bahaya," imbuhnya.

Sebuah video sebelumnya viral pada media sosial yang menampilkan seorang anak di bawah umur nyetir dan dilatih mengemudi di jalan raya oleh instruktur lembaga pendidikan kerja (LPK) kursus mobil.

Dalam potongan video, terlihat bocah berjenis kelamin perempuan mengemudi di jalan raya. Instruktur mobil yang ada di sampingnya terdengar sesekali mengarahkan anak itu.

Belakangan diketahui instruktur mengemudi tersebut merupakan ibu dari si anak tersebut.

Warganet kemudian mempermasalahkan usia minimal mengemudi mobil. Salah satu warganet juga ada yang bertanya bagaimana bila ketahuan polisi sedang mengajari bocah mengemudi. Pemilik akun lantas menjawab, "polisi teman2ku mb".

Orang tua anak tersebut kemudian menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang viral tersebut. Ia mengaku salah mengajarkan anaknya mengendarai mobil di jalan raya.