Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu curiga bukan hanya Daihatsu yang memanipulasi data hasil uji tabrak, tapi juga ada merek otomotif lain yang melakukan praktik culas tersebut.
Yannes khawatir skandal tersebut bukan hanya dilakukan Daihatsu terhadap model kendaraan buatannya. Bahkan bisa jadi praktik nakal ini sempat dilakukan sejumlah merek, namun belum terdeteksi.
"Ya bisa saja ada mobil lain, mungkin juga ada merek mobil lain juga begitu [memanipulasi hasil data uji tabrak]," ucap Yannes saat dihubungi, Rabu (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yannes mengatakan lembaga sertifikasi keselamatan dari uji tabrak itu juga perlu mendapat sorotan khusus, bukan hanya Daihatsu sebagai pelaku.
Pasalnya, ia menduga skandal manipulasi itu bisa terjadi karena ada kesempatan maupun kelonggaran terhadap ketentuan yang berlaku.
"Maka itu yang harus diperhatikan juga di sini lembaganya yang mengurus uji tabraknya," tuturnya.
Ia berharap ke depan badan yang membawahi pengujian, terlebih itu berkaitan dengan keselamatan kendaraan menjadi lebih baik, sehingga, tidak ada celah pabrikan berbuat curang.
Sebelumnya Daihatsu mengakui telah memanipulasi sekitar 88 ribu data hasil uji tes keselamatan tabrak samping pada mobil yang sebagian besar dijual dengan merek Toyota.
Daihatsu melakukan modifikasi pada bagian depan pintu berbagai model untuk uji tabrak. Modifikasi ini dikatakan tujuannya mencegah komponen rusak menjadi berbagai bagian tajam yang dapat mencederai penumpang ketika airbag samping mengembang.
Komponen modifikasi ini yang kemungkinan membuat nilai uji tabrak memuaskan tidak termasuk dalam unit produksi yang dijual ke konsumen.
Ketua Toyota Akio Toyoda mengatakan perusahaan sedang menyelidiki terkait bagaimana panel samping Vioa dan model lainnya yang telah dimodifikasi untuk pengujian keselamatan.
Dari 88 ribu lebih kendaraan terlibat, sekitar 76 ribu adalah model Yaris Ativ atau Vios yang sebagian besar dikirim ke Meksiko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman.
Sisanya atau sekitar 11.800 kendaraan yang terkena dampak yakni Perodua Axia (kembaran Daihatsu Ayla) diproduksi Daihatsu di pabrik patungan yang dijalankannya dengan produsen mobil Malaysia, Perodua. Mobil-mobil ini dijual di Malaysia.
(ryh/dmr)