Wuling Soal Kritik Anies: Banyak Negara Kasih Insentif Mobil Listrik
Wuling Motors menilai pemberian subsidi dan insentif mobil listrik justru dapat menekan emisi gas rumah kaca. Terlebih saat ini banyak negara sudah memberikan insentif kepada mobil listrik.
Pernyataan ini sekaligus merespons pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan yang menyebut subsidi mobil listrik tidak tepat dan bukan solusi atas polusi udara.
"Banyak negara di seluruh dunia mendukung transisi ke mobil listrik dan memberikan insentif untuk membeli mobil listrik karena emisi dari mobil listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bahan bakar fosil sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas udara," kata Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling saat dihubungi Rabu (10/5).
Dian juga mengatakan saat ini tren global sedang mendorong transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik berbasis baterai. Pasalnya, penggunaan mobil listrik dinilai dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Tren global menuju keberlanjutan dan penurunan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Banyak negara di seluruh dunia telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka dan mobil listrik dianggap sebagai salah satu solusi penting untuk mencapai target tersebut," paparnya.
Wuling merupakan salah satu merek otomotif yang sudah mulai bermain di pasar mobil listrik. Produknya, Wuling Air EV meluncur tahun lalu dan langsung menguasai pasar mobil listrik dengan total penjualan wholesales sebanyak 8.053 unit selama tahun 2022, mengutip Gaikindo.
Mobil listrik mini itu sudah dirakit secara lokal di pabrikan Wuling yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Tanggapan Honda
Sementara itu, Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Honda Prospect Motor mengatakan pihaknya tidak mau terlalu dalam mencampuri pernyataan Anies. Menurutnya saat ini Honda fokus untuk mewujudkan visi mengurangi emisi karbon.
"Yang pasti, Honda fokus untuk mewujudkan visi untuk mengurangi emisi karbon melalui teknologi produk dan aktivitas perusahaan yang lebih ramah lingkungan," ujar Billy.
Menurut Billy visi Honda Global itu juga bakal diterapkan di Indonesia. Visi itu, kata dia, bakal dijalankan sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia.
"Kami juga akan menerapkan visi ini di Indonesia sesuai dengan kebijakan pemerintah, infrastruktur, dan kebutuhan konsumen," ujarnya.
Saat ini Honda memang belum memasarkan mobil listriknya di Indonesia. Namun begitu, Honda berencana menghadirkan mobil elektrifikasi tahun ini dengan meluncurkan dua mobil hybrid baru.
Honda berkomitmen mengatasi masalah lingkungan dan energi global dengan berusaha mewujudkan netral karbon untuk semua produk aktivitas dan perusahaan pada tahun 2050.
Mengutip laman resminya, Honda menargetkan 100 persen kendaraan elektrifikasi untuk lini modelnya secara global pada tahun 2040. Untuk mendukung langkah tersebut, Honda telah mengumumkan akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga tahun 2030 dengan total produksi menjadi 2 juta unit per tahun.