Sebagian orang mungkin tidak menyadari kombinasi angka dan huruf yang tertera pada ban mobil. Buat yang belum tahu tentu kode tersebut asing dan membingungkan.
Kode ini biasanya ada pada dinding luar ban dengan tulisan seperti 205/65R15 95H atau 245/45ZR19 98W.
Ini sebetulnya adalah kode yang menunjukkan ukuran hingga kapasitas ban. Cara membacanya pun sebetulnya cukup mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui cara baca ukuran mobil ban juga akan memudahkan pemilik kendaraan dalam memilih jenis ban yang sesuai untuk mobil. Berikut panduan singkat membaca kode ban mobil.
Sebagai contoh cara membaca ukuran bak mobil, kita akan menggunakan kode 205/65R15 95H. Pada bagian awal kode, Anda dapat melihat angka 205.
Tiga angka paling depan pada kode ban itu menunjukkan tingkat ketebalan ban dalam ukuran milimeter ketika dipasangi pelek.
Setelah tiga angka paling depan kita akan menemukan garis miring sebagai pemisah kode. Dua angka setelah garis miring yaitu 65 merupakan rasio ban.
Kode rasio ban artinya persentase tinggi ban terhadap ketebalan.
Bukan hanya angka, kode ban juga terdiri dari huruf yang letaknya di tengah dan paling akhir. Huruf yang berada di tengah kode, yaitu R, merupakan kode konstruksi ban. Kode huruf R merupakan kepanjangan dari kata Radial.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur 9 Ciri Ban Mobil Perlu Diganti |
Kemudian, dua angka yang muncul di belakang huruf, yaitu 15 (205/65R15 95H), merupakan kode penunjuk lebar diameter pelek dalam ukuran inci.
Cara baca ukuran ban mobil ini cukup mudah. Jika ingin tahu diameter pelek ban, Anda hanya perlu cek dua angka setelah huruf yang ada di tengah. Semakin besar angkanya, maka semakin besar ukuran pelek yang terpasang pada ban.
Kini beralih ke dua angka paling akhir sebelum kode huruf. Di sini kita masih menggunakan kode 205/651R 95H sebagai contoh membaca ukuran ban,
Dua angka tersebut adalah 95, kode bata beban tumpuan yang mampu ditopang oleh masing-masing ban. Jika ban mobil memiliki kode angka 95 sebagai batas beban tumpuan, itu berarti kendaraan mampu menopang beban tumpuan total 690 kg.
Contoh laik kode batas beban tumpuan dan total bobot yang dapat ditopang:
Kode 70 beban maksimal 335 kg
Kode 75 beban maksimal 387 kg
Kode 80 beban maksimal 450 kg
Kode 90 beban maksimal 600 kg
Kode 100 beban maksimal 800 kg.
Huruf terakhir pada kode 205/651R 95 H, adalah huruf H. Ini menunjukkan kode speed rating.
Sebuah ban dengan kode H artinya memiliki batas maksimum kecepatan hingga 210 km/jam. Selain H, ada juga kode batas maksimum lain seperti J, Q, S, T, U, V, W, dan Y.
J adalah lambang kecepatan maksimal paling rendah 100 km per jam dan Y lambang kecepatan maksimal paling tinggi 300 km per jam.
Lihat Juga :Edukasi dan Fitur Kenali Bahaya Ban Vulkanisir Dipakai Mudik Lebaran 2023 |
Kode produksi ban dicetak menggunakan empat angka. Dua angka di depan menandakan minggu, dan dua lagi menandakan tahun pembuatan ban mobil.
Contoh seperti "4020", angka 40 berarti waktu dalam pekan ban tersebut diproduksi pada minggu ke-40, sementara dua angka di belakang yaitu 20 adalah tahun pembuatan, yakni 2020. Angka tidak ada kaitannya dengan kedaluwarsa atau habisnya jangka waktu ban.
Kode itu fungsinya semata sebagai tanda produksi untuk kepentingan internal perusahaan dan memberikan informasi waktu pembuatannya.
Semua ban wajib mencantumkan kode produksi karena merupakan aturan internasional. Keberadaan kode produksi dibutuhkan sebagai sebuah catatan produksi dari perusahaan ban yang memproduksinya dan standar lulus SNI di Indonesia.
Hal ini penting untuk mengidentifikasi ban bila sewaktu-waktu ada masalah dalam hal kualitas ban, mengutip Toyota.
![]() |