Skandal manipulasi uji tabrak oleh anak perusahaan Toyota, Daihatsu kembali mencuat ke publik. Kali ini giliran Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Hybrid yang disebut terlibat dalam skandal uji tabrak samping.
Manipulasi uji tabrak ini terungkap setelah skandal uji tabrak samping pada 28 April lalu. Saat itu ada sekitar 88 ribu mobil compact atau berukuran ringkas hasil produksi Daihatsu yang dijual dengan merek Toyota, di antaranya model Yaris Ativ (Vios), Toyota Agya, dan Perodua Axia kembaran Daihatsu Ayla di Malaysia.
Saat menginvestigasi skandal tersebut, Toyota Group justru menemukan masalah baru. Kasus terbaru ini terjadi di sebuah pabrik di Ryuo, prefektur Shiga di Jepang Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toyota mendeteksi keanehan dalam hasil uji tabrak samping pada Kamis (18/5), dan melaporkannya ke kementerian transportasi Jepang satu hari kemudian.
Tes tabrak itu mengharuskan kendaraan menabrak tiang utilitas tiruan di sisi pengemudi dan penumpang. Namun untuk mobil yang terdampak, Daihatsu memasukkan data sisi penumpang untuk sisi pengemudi dalam pengajuan sertifikasi keselamatan, mengutip Nikkei Asia.
Perusahaan mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data untuk keduanya, tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Daihatsu mengatakan akan terus menyelidiki insiden tersebut.
Daihatsu melaporkan temuannya ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang. Tidak ada rencana segera untuk penarikan karena perusahaan berkonsultasi dengan kementerian.
Skandal uji tabrak terbaru ini terungkap setelah perusahaan memperluas tinjauan internal untuk mobil yang dijual di Jepang. Berbeda dengan kasus sebelumnya, skandal ini terungkap tanpa ada pelapor.
Menanggapi situasi tersebut, Toyota mengatakan telah menangguhkan penjualan dan pengiriman Raize Hybrid mulai Jumat lalu.
"Semua perusahaan grup, termasuk Toyota Motor Corporation, telah memulai pemeriksaan ulang di seluruh perusahaan dan peninjauan menyeluruh terhadap sistem tata kelola hingga sekarang," kata Toyota dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan bekerja sama dengan Daihatsu untuk menangani masalah ini dengan hati-hati sambil mendengarkan suara mereka yang berada di garis depan. Kami juga akan terus melaporkan detailnya segera setelah tersedia," lanjut Toyota.
Sebelumnya, Toyota kembali menemukan manipulasi uji tabrak untuk mobil yang diproduksi Daihatsu yakni Raize dan Rocky Hybrid. Skandal uji tabrak ini melibatkan 56.111 unit Toyota Raize Hybrid, dan sebanyak 22.329 unit Daihatsu Rocky Hybrid yang dijual di Jepang.
Toyota mengumumkan informasi ini menyusul temuan 'ketidaksesuaian' sertifikasi uji tabrak UN-R135 atau uji tabrak samping yang membentur tiang dengan kecepatan 32 km per jam.