Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sudah ada 256 pemohon subsidi konversi motor listrik per 25 Mei sejak diumumkan pada 20 Maret oleh Kementerian ESDM. Sampai saat ini statusnya masih proses dan belum satu pun mencapai tahap akhir.
Devi Laksmi, Koordinator Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan data tersebut pendaftaran berdasarkan situs resmi Kementerian ESDM.
"Data per 25 Mei 2023, tercatat sebanyak 256 permohonan konversi sepeda motor listrik yang diajukan melalui platform digital ESDM www.ebtke.esdm.go.id/konversi," kata Devi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia bilang proses konversi untuk permohonan ini akan dilaksanakan enam bengkel yang sebelumnya sudah disetujui pemerintah mengawal proyek ini.
Belum lama ini Devi pernah menyebutkan pengajuan motor listrik konversi belum bisa diproses sebab tahap verifikasi dari bengkel rekanan pemerintah masih berjalan.Namun Devi tidak mengurai berapa lama proses verifikasi sampai akhirnya motor dapat diubah sesuai ketentuan.
"Masih proses di bengkelnya seperti dokumen dulu," kata Devi ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Ia pun mengakui banyak masyarakat mengeluhkan proses verifikasi yang dinilai berjalan lambat itu.
Devi menambahkan pemerintah kini juga sibuk mempersiapkan bengkel konversi agar kualitas produk yang dihasilkan tidak mengecewakan.
"Masalahnya ya kami menjaga kualitas, bengkel konversi harus siap dulu. Jaga kualitasnya, dari komponen utama juga harus berkualitas dan memenuhi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Jadi beda yang baru dan konversi, karena semua aspek harus dilihat," ungkapnya.
Devi melanjutkan ke depan pemerintah menargetkan ada 22 bengkel konversi, meski sejauh ini baru enam bengkel motor listrik konversi terlibat.