Produsen asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, mengatakan bakal bekerja sama mendirikan pabrik baterai mobil listrik senilai US$4,3 miliar di negara bagian Georgia, Amerika Serikat.
Kedua perusahaan telah menandatangani memorandum of understanding dalam sebuah seremonial di markas LG di Seoul pada Jumat (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapasitas pabrik baterai ini direncanakan 30 GWh dan diharapkan bisa menopang produksi 300 ribu unit kendaraan listrik per tahun.
Kemampuan pabrik di Georgia, tepatnya di Bryan County ini, tiga kali lebih besar dari pabrik baterai Hyundai-LG yang sedang dibangun di Karawang, Jawa Barat. Saat pabrik di Indonesia itu beroperasi pada 2024 rencananya kapasitas maksimal 10 GWh per tahun.
Pemerintahan Joe Biden telah mengeluarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/IRA) yang menawarkan kredit pajak US$7.500 buat kendaraan listrik yang memenuhi syarat produksi lokal, termasuk baterainya.
Selain itu perusahaan yang membangun pusat manufaktur buat kendaraan listrik, baterai dan energi bersih dapat insentif.
Saat ini kendaraan listrik Hyundai, termasuk model Kia dan Genesis, tak memenuhi syarat produksi lokal buat mendapatkan kredit pajak. Hal ini yang mendorong Hyundai memutuskan berinvestasi di AS.
CNN menjelaskan pembangunan konstruksi pabrik baterai akan dimulai pada semester kedua 2023. Produksi baterai disebut bakal dimulai secepatnya pada akhir 2025.
Hyundai dan LG bakal memiliki masing-masing 50 persen perusahaan patungan yang mengawal investasi ini.
(fea)