Ujian Praktik SIM C Dinilai Menyulitkan, Kapolri Minta Evaluasi

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jun 2023 11:11 WIB
Dari banyak ujian praktik SIM C ada dua yang disoroti yakni praktik zig-zag dan angka delapan.
Ujian praktik SIM C membentuk angka 8. (Antara/Kornelis Kaha).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar praktik ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) C dievaluasi sehingga tidak menyulitkan pemohon.

Listyo menyampaikan dari banyak ujian praktik ada dua yang disoroti yakni praktik zig-zag dan angka delapan.

"Khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta ke Kakorlantas, tolong dilakukan perbaikan. Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. yang namanya melewati zig-zag itu masih sesuai atau tidak," kata Listyo saat upacara wisuda Program Pendidikan Ilmu Kepolisian di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Rabu (21/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki," imbuh Listyo.

Listyo menyadari setelah mendengar masukan dari masyarakat terkait ujian praktik SIM C yang dianggap tidak relevan.

"Saya kira, ini yang di sini kalau saya uji dengan materi tes yang ada ini mungkin dari 200 yang lulus paling 20. Bener enggak? Enggak percaya? Atau hari ini langsung saya bawa ke Daan Mogot, kalian langsung saya uji. Ya, karena kalau yang lolos dari situ pasti nanti lulus bisa jadi pemain sirkus," ucap dia.

Tanggapan Korlantas

Pihak Korlantas Polri mengaku sudah menerima instruksi Kapolri dan akan menindaklanjuti perintah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengkaji ulang layanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) khususnya tes jalur angka delapan dan zig-zag.

"Nanti akan kami kaji, apa yang disampaikan Bapak Kapolri akan kami laksanakan. Kami akan mengkaji, mengevaluasi, bentuk ujian-ujian praktek lagi. Khususnya di angka 8 sama zig zag, apa masih relevan digunakan," kata Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Brigadir Jenderal Yusri Yunus.

Yusri mengatakan akan mengkaji namun tetap mengutamakan aspek keselamatan berkendara di jalan raya.

"Karena kami tahu, yang dilakukan ujian teori dan praktik ini adalah legitimasi, kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap para pengendara pemohon SIM," tutup Yusri.

[Gambas:Video CNN]



(ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER