Sepeda motor listrik Yamaha E01 dikabarkan bakal meluncur pada 2024. Untuk tahap awal, motor listrik Yamaha ini bakal menyapa konsumen di daratan Eropa.
Semenjak diperkenalkan ke publik pada ajang Tokyo Motor Show 2019, Yamaha terus melakukan program pengujian. Cara pengujiannya dilakukan dengan menyewakan ke sejumlah konsumen di negara-negara Asia, salah satunya Indonesia.
Dari sana, Yamaha bakal mengumpulkan ide dan saran dari konsumen yang telah menyewa motor listrik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga dan tanggal rilis Yamaha E01 di pasar Eropa belum diumumkan secara resmi. Namun, skuter listrik ini sudah diuji di jalanan Prancis melalui program leasing, mengutip EVMagz, Selasa (4/7).
Pendekatan ini kemungkinan akan direplikasi di seluruh Eropa, dengan peluncuran yang diantisipasi dijadwalkan pada tahun 2024. Saat E01 bersiap untuk melakukan debutnya di Eropa, terobosan Yamaha ke dalam mobilitas listrik akan membuat gebrakan di pasar.
Yamaha E01 juga sudah diuji coba lewat program tes pasar di Indonesia. Pihak Yamaha Motor Manufacturing Indonesia (YIMM) mengklaim E01 mendapat sambutan positif dari sebagian besar konsumen yang sudah mencoba.
Antonius Widiantoro, Assistant General Manager Marketing-Public Relations YIMM mengklaim lebih dari 95 persen konsumen yang sudah mencoba mengakui puas dengan motor listrik mirip Nmax ini.
"Di atas 95 persen yang mencoba itu mengatakan puas dengan EV Yamaha dan puas dengan fitur-fitur yang ada," kata Antonius saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Antonius mengaku pihaknya belum akan merilis motor listrik ini ke pasar otomotif Indonesia. Menurut dia sejauh ini pihaknya baru melaksanakan program tes pasar ke E01.
E01 punya tampilan mirip Nmax, terutama dari bodi depan, setang dan dek kaki yang terpisah. Meski begitu, motor ini punya elemen unik seperti lampu depan 'tersembunyi' dan lokasi suspensi yang mendekati titik tengah bodi motor.
Motor ini didesain menggunakan rangka double cradle frame dengan swing arm Controlled Filling yang dibuat dengan cara die casting berbahan aluminium.
Lihat Juga : |
Energi listrik didapat dari baterai lithium-ion 4,9 kWh yang dikemas tak bisa digonta-ganti. Saat terisi penuh jarak tempuhnya 104 km hingga lebih cocok untuk rute berkendara dalam kota.
Pengisian baterai menggunakan tipe fast hanya satu jam, normal lima jam, dan portabel 14 jam. Tersedia alat cas portabel yang bisa disimpan di bagasi dan lokasi colokan cas berada di bawah tameng angin sehingga mudah ketika parkir.
Performa E01 dikatakan mirip motor konvensional 125. Ada tiga mode berkendara yang bisa dipilih pengendara, yaitu ECO yang mengeluarkan tenaga 5,4 kW dan torsi 21,4 Nm, STD 8,1 kW dan 24,5 Nm, serta PWR 8,1 kW dan 30,2 Nm.
(dmr/dmr)