Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan di hadapan para CEO perusahaan China, Jumat (28/7), bahwa investasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah prioritas. Pertemuan ini adalah salah satu agenda Jokowi dalam kunjungannya ke Chengdu, China pada 27-28 Juli 2023.
Jokowi awalnya mengatakan telah berbicara selama 1 jam dalam pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping dan juga menghabiskan waktu selama hampir 2,5 jam dengannya saat makan malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, Xi bakal memberikan dorongan secara khusus bagi Indonesia untuk kawasan industri di Kalimantan Utara serta kerja sama dan investasi di Ibu Kota Nusantara.
"Dan prioritas yang ingin kami kerjakan untuk investasi sekarang ini adalah yang pertama di ekosistem kendaraan listrik, ekosistem EV, yang ingin dibangun baik dari mulai bahan baku sampai EV baterai, sampai nanti di kendaraan listrik," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan proyeksi produksi mobil listrik di atas 1 juta unit pada 2035.
"Perkiraan kita di 2035 produksi untuk mobil bisa di atas 1 juta dan untuk kendaraan 2,4 juta. Hitungan sementara," ucap dia.
Pada Februari lalu Jokowi saat berbicara di Mandiri Investment Forum (MIF) mengungkapkan prediksinya Indonesia bisa jadi produsen mobil listrik terbesar di dunia pada 2027.
"Kalau bisa masuk lagi ke mobil listrik yang kita jadi produsen terbesar mobil listrik terbesar di dunia. Saya enggak tahu nilai tambah yang muncul di angka berapa. Perkiraan saya di 2027-2028, jadi ini barang. Jangan takut, konsisten, kawal terus," ujar Jokowi saat itu.
Sejauh ini hanya ada tiga mobil listrik yang diproduksi di Indonesia, yaitu DFSK Gelora E, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV. Total produksi ketiganya pada Januari-Mei sebanyak
5.251 unit.
Pada 2022 penjualan semua model mobil listrik di Indonesia mencapai 7.923 unit, ini termasuk model lain yang diimpor.
(fea)