Investasi Rp5,7 T, Mitsubishi Produksi Mobil Listrik di Bekasi 2023

CNN Indonesia
Kamis, 10 Agu 2023 12:23 WIB
Mitsubishi Motor Corporation (MMC) berencana menambah investasi senilai Rp5,7 triliun untuk memproduksi kendaraan eletrifikasi.
Minicab-MiEV akan diproduksi di Indonesia. (MMKSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mitsubishi Motor Corporation (MMC) berencana menambah investasi senilai Rp5,7 triliun untuk mencapai kapasitas produksi sebesar 250 ribu unit hingga 2024. Dana ini juga digunakan untuk memproduksi mobil niaga listrik Minicab-MiEV mulai Desember 2023 di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat.

Demikian isi keterangan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai melakukan pertemuan dengan Takao Kato President & CEO MMC di Jakarta, Rabu (9/8).

"Kami sangat mengapresiasi Mitsubishi yang telah berkomitmen untuk turut berperan mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia yang berdaya saing. Apalagi, Mitsubishi juga fokus menjadikan Indonesia sebagai bagian basis produksinya," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Menperin, langkah MMC ini untuk mendukung program pemerintah Indonesia mencapai carbon neutral pada 2060.

Menurut Kato, setelah 2023, MMC akan fokus memproduksi model mobil elektrifikasi (xEV). Mitsubishi tak cuma berencana memproduksi kendaraan untuk pasar domestik, namun juga untu diekspor.

Setelah 2023 dijelaskan pihak Mitsubishi akan fokus pada mobil hybrid dan ekspor mobil pada 2024 sebanyak 98 ribu unit.

Sepanjang 2023 perusahaan otomotif asal Jepang itu menargetkan realisasi penanaman modal di Indonesia hingga Rp12,3 triliun. Di pabrik Bekasi, perusahaan sudah memproduksi Xpander, L300 dan Pajero Sport. Total produksi MMC di Indonesia mencapai 176 ribu unit pada 2023.

"Kami sudah restart produksi jenis pickup model L300 sejak April 2023, kemudian kami akan mengekspor Pajero Sport ke Australia pada Desember 2023, serta siap meluncurkan model SUV baru yang akan dilakukan di GIIAS 2023," sebut Kato.

Menperin menjelaskan, pemerintah bertekad untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku industri, termasuk sektor otomotif. Beberapa kebijakan strategis yang probisnis telah dikeluarkan pemerintah untuk menggenjot kinerja industri otomotif di tanah air.

"Sebelumnya, impor CBU ada bea masuk dan PPN, yang rencananya akan dinolkan. Fasilitas ini diberikan kepada para investor yang ingin membangun pabriknya di Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik. Kami optimistis, apabila diterapkan bisa memacu investasi sekaligus juga meningkatkan minat penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri," paparnya.

Agus berharap, MMC dapat memanfaatkan fasilitas fiskal tersebut, yang diyakini dapat menguntungkan perusahaan untuk memperkenalkan produk barunya di segmen kendaraan listrik.

"Saat ini, formula untuk insentif itu sedang didiskusikan oleh pemerintah. Ada dua pendekatan, yakni jumlah impor CBU akan disesuaikan dengan nilai investasi, dan yang kedua adalah berbasis produksi," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]



(mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER