Mobil Listrik Punya Regenerative Braking, Beda dengan Engine Brake

CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2023 12:30 WIB
Saat regenerative braking aktif pengemudi akan segera merasakan perlambatan usai pedal gas akselerator diangkat. (CNNIndonesia/Febri Ardani)
Banyuwangi, CNN Indonesia --

Mobil listrik punya sensasi engine brake seperti mobil Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu bantuan tambahan perlambatan kecepatan ketika pedal gas diangkat (deselerasi).

Di mobil listrik hal ini dinamakan regenerative braking dan beda dengan engine brake pada mobil BBM karena tak menggunakan enjin, ataupun rem.

Regenerative braking pada mobil listrik bisa berbeda-beda mekanismenya. Misalnya pada Hyundai Ioniq 5 asalnya dari torsi negatif di motor elektrik.

Ketika pedal gas diinjak maka motor elektrik bakal menggerakkan roda ke arah depan membuat mobil maju. Regenerative braking aktif saat pedal gas diangkat, saat itu terjadi momentum laju dimanfaatkan untuk mengubah motor elektrik menjadi generator, menginduksi arus kemudian dipakai buat mengisi energi baterai.

"Regenerative braking ini konteksnya adalah energy recovery dari motor listriknya, bukan dari rem roda. Ini dua hal yang berbeda meskipun tujuannya sama," kata Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia, di Banyuwangi, Rabu (4/10).

Regenerative braking pada Ioniq 5 memungkinkan motor listrik mengisi energi baterai secara mandiri. Energi itu asalnya dari pergerakan kinetik perlambatan laju mobil.

Pada Ioniq 5 terdapat empat level regenerative braking, mulai dari 0 hingga 4. Level 0 artinya regenerative braking semakin rendah, ini berarti efek perlambatan laju yang dihasilkan semakin kecil dan energi yang disimpan ke baterai juga semakin rendah.

Sedangkan level 4 atau disebut i-pedal merupakan tahap regenerative braking paling tinggi. Saat diaktifkan maka pengemudi bisa mengerem bahkan sampai berhenti secara singkat hanya dengan mengangkat pedal gas.

Memilih level regenerative braking pada Ioniq 5 bisa dilakukan menggunakan paddle shifter yang ada di balik kemudi. Pada mobil BBM paddle shifter ini umumnya digunakan untuk mengganti posisi gigi.

Saat regenerative braking aktif pengemudi akan segera merasakan perlambatan usai pedal gas akselerator diangkat.

"Tergantung dari setelan level braking, mungkin friction braking (pengereman) bisa tidak sering dipakai. Makanya pada umumnya atau kecenderungannya mobil-mobil listrik dengan sistem regenerative braking itu umur pakai kampas rem atau cakram itu jauh lebih awet," tutup Bonar.



(mik/fea/mik)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: "Hujan" Mobil Listrik di Bulan Juni

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK