Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil bulanan bakal datar menjelang akhir tahun tetapi tetap diyakini hasil total tahun ini bakal mencapai target 1,05 juta unit.
"Kita harapkan target kita yang 1 juta unit itu bisa dicapai tahun ini, mudah-mudahan," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, Selasa (31/10), diberitakan Antara.
Pada September Gaikindo mencatat wholesales 79.800 unit turun 10,1 persen dibanding Agustus. Hasil ini merupakan yang terburuk kedua sepanjang tahun ini setelah April 58.900 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asosiasi para produsen otomotif ini menilai penurunan pada September dipengaruhi banyak faktor, salah satu yang dominan adalah suku bunga dolar Amerika Serikat yang terus menguat.
Faktor lain yang disebut adalah pengetatan pengajuan pembelian kendaraan dari pihak bank. Menurut Gaikindo konsumen Indonesia yang mengandalkan cicilan bank untuk membeli kendaraan sangat banyak.
"Kita lihat kecenderungan global pada pengetatan bunga dolar Amerika itu kan terus naik sehingga mungkin banyak uang yang ditukar ke dolar. Itu satu sisi, indikasi lainnya adalah kecenderungan non performing loan (NPL) karena hampir 80 persen konsumen kita kan beli menggunakan jasa bank," jelas Kukuh.
Gaikindo telah menetapkan target tahun ini 1,05 juta unit. Angka ini cuma naik sedikit dari tahun lalu 1,04 juta unit, sementara pada 2021 saat dibayangi pandemi Covid-19 catatannya 887.200 unit.
COO Hyundai Motors Indonesia Fansiscus Soerjopranoto di Jakarta, Selasa (31/10), punya pendapat berbeda dari Gaikindo. Dia mengatakan penjualan selama Oktober, November dan Desember bakal meningkat lantaran banyak produsen menjalankan program akhir tahun untuk menghabiskan unit.
Menurut Soerjopranoto kenaikan penjualan yang sempat naik pada Agustus karena Gaikindo menggelar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Setelah itu, pada September, produsen dikatakan hanya menyelesaikan inden unit sejak Agustus.
"Kalau kita mulai Agustus kita banyak tertolong GIIAS, itu menunjukkan bahwa selain pesanan kendaraan naik, tentu retail naik, wholesale juga naik," kata Soerjopranoto.
"September turun karena tinggal manfaatin pesanan Agustus, makanya periode itu kita katakan normalisasi dari permintaan," jelas dia lagi.
Pada Oktober dikatakan Soerjopranoto penjualan stabil, lalu November dan Desember akan naik karena produsen ingin mengejar target masing-masing.
Wholesales
Januari 94.207 unit
Februari 86.980 unit
Maret 101.202 unit
April 58.911 unit
Mei 82.104 unit
Juni 82.581 unit
Juli 80.426 unit
Agustus 88.876 unit
September 79.883 unit
Total: 755.173 unit
Retail
Januari 90.892 unit
Februari 84.029 unit
Maret 96.502 unit
April 68.533 unit
Mei 82.559 unit
Juni 82.581 unit
Juli 76.357 unit
Agustus 86.361 unit
September 80.972 unit
Total: 746.239 unit