Aismoli Beberkan Penyebab Penjualan Sepeda Motor Listrik Lesu
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengatakan minimnya jumlah dealer menjadi salah satu penyebab penyerapan motor listrik baru masih rendah meski sudah dibantu insentif sebesar Rp7 juta dari pemerintah.
"Menurut saya, aspek internal sebetulnya adalah dealer belum merata di seluruh daerah. Saya tadi pagi dapat telepon dari Jember nanya, saya mau beli motor listrik subsidi, ternyata di Jember belum ada padahal kota besar di Jawa Timur," ucap Budi Setiyadi Ketua Umum Aismoli dalam acara Inabuyer EV Expo 2023, di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (29/11).
Menurut Budi, dengan terbatasnya jumlah dealer membuat adopsi kendaraan listrik menjadi rendah.
Sementara itu, masalah lainnya dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yakni minimnya jumlah bengkel motor listrik.
Hingga saat ini sebanyak 29 bengkel sepeda motor listrik sudah tersedia untuk melayani pengguna motor tanpa emisi. Bengkel-bengkel itu untuk melayani 66 ribu sepeda motor listrik.
Budi menuturkan pihaknya hingga kini masih terus berupaya mengimplementasikan perumusan kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca dan polusi udara melalui program sepeda motor listrik tersebut.
Terlebih, menurut dia lagi, saat ini Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri otomotif. Indonesia menduduki peringkat 11 dunia dalam memproduksi kendaraan bermotor pada 2022.
"Diharapkan kesempatan ini menjadi peluang untuk memaksimalkan investasi dan meningkatkan kontribusi perekonomian," ujarnya pula.
Maka dari itu, dia berharap komoditas sepeda motor listrik bisa terus bertumbuh di Indonesia dan menjadi motivasi bagi para pengguna transportasi.