Shock breaker bagian depan dan belakang pada sepeda motor berperan untuk meredam getaran yang dihasilkan dari ban.
Sekecil apapun permasalahan yang terjadi pada shock ini akan secara langsung mengurangi tingkat kenyamanan dan juga keselamatan pengemudi pada saat berkendara. Contohnya suspensi depan.
Meski merupakan komponen slow moving parts, bukan berarti pemilik kendaraan bisa mengabaikan perawatan pada shock depan motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shock yang tidak dirawat dengan baik tentu saja akan membuat usia pakainya menjadi berkurang. Hal ini ditandai dengan berkurangnya kemampuan shock depan untuk meredam getaran yang terjadi pada saat motor tersebut dikendarai. Kondisi ini akan semakin terasa jika pengendara melalui jalan dengan permukaan yang tidak rata.
Terdapat beberapa jenis kerusakan yang bisa menimpa shock depan motor. Sebut saja shock bocor, shock muncul suara jedag-jedug, shock ambles, dan juga shock depan keras.
Kerusakan pada shock ini tentu tak bisa diabaikan oleh pemilik kendaraan. Jika shock depan keras, pengendara bisa terpental pada saat motor melalui jalanan yang tidak rata.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur 5 Penyebab Komstir Sepeda Motor Rusak |
Dilansir dari laman Motocross Hideout, setidaknya terdapat ttik ttik hal yang bisa menjadi penyebab shock depan keras, dan faktanya hampir semua permasalahan terkait shock depan tersebut terjadi karena faktor human error dan juga kurangnya perawatan pada shock depan
Penyebab shock depan kaku yang pertama adalah terlalu kerasnya peredam kejut. Peredam kejut yang berbentuk spiral inilah yang berfungsi untuk memantulkan kendaraan kembali ke posisi semula. Jika pegasnya terlalu keras, maka akan membuat shock menjadi keras dan cenderung tidak mau memantul kembali.
Pada umumnya, suspensi depan motor berjumlah dua buah yang terpasang di bagian kiri dan kanan roda. Kedudukan dari kedua suspensi ini haruslah sejajar, karena jika tidak, maka akan membuat shock tidak bisa bekerja dengan optimal pada saat melibas permukaan jalan yang tidak rata.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur 5 Penyebab Aki Motor Kembung |
Kondisi ini sering terjadi pada saat pemilik mengganti oli shock pada kendaraannya. Karena informasi yang kurang, kebanyakan orang asal mengisi oli tanpa mengetahui berapa volume oli yang harus diisikan pada shock sesuai dengan anjuran pabrikan.
Jika oli yang berada di dalam shock ini terlalu banyak, maka justru akan menghambat fungsi oli shock itu sendiri sebagai peredam hentakan yang terjadi di roda depan saat melalui permukaan jalan yang tidak rata. Volume oli shock depan ini berbeda-beda, tergantung pada jenis dan juga tipe motor.
Masih berkaitan dengan oli shock, selain volume oli shock yang terlalu banyak, penyebab shock depan keras juga bisa dikarenakan tingkat kekentalan atau viskositas oli yang terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan oli yang terlalu kental itu tidak bisa bekerja dengan cepat pada saat terjadi gerakan dari shock depan.
Shock depan keras menjadi salah satu tanda oli shock sudah waktunya diganti. Seiring pemakaian, oli pada shock perlahan akan mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan karena gesekan dan juga penguapan yang terjadi selama motor tersebut dikendarai.
Kerusakan oli shock ini akan semakin cepat terjadi jika kendaraan tersebut sering melalui permukaan jalan yang tidak bagus atau pada medan yang berat. Pada umumnya, oli shock sudah harus dilakukan penggantian jika motor tersebut sudah melewati jarak 15 ribu km atau selambat-lambatnya 1 tahun pemakaian.
Lihat Juga :![]() Edukasi dan Fitur 7 Penyebab Rantai Motor Putus |
Seperti namanya, compression damper atau peredam hentakan berfungsi untuk mengendalikan kecepatan kompresi yang terjadi pada shock depan. Kerusakan yang terjadi pada compression damper akan membuat suspensi depan menjadi keras.
Penyebab shock depan rusak yang terakhir adalah lantaran rusaknya rebound damper. Jika rebound damper rusak, maka kecepatan perenggangan yang terjadi pada shock depan tidak bisa lagi bekerja dengan optimal.
Untuk menjaga agar shock depan awet, sebaiknya hindari jalan yang memiliki permukaan tidak rata atau rusak. Selain itu, lakukan perawatan pada shock depan setiap enam bulan sekali untuk memastikan part pada shock depan masih layak semuanya.