Perusahaan otomotif asal Jepang, Nissan dan Mitsubishi mengumumkan rencana untuk berinvestasi di unit bisnis kendaraan listrik (EV) Renault Grup, Ampere, Rabu (6/12).
Menurut keterangan resmi perusahaan aliansi itu, dana yang dikucurkan untuk mengembangkan EV dan cuma ditujukan untuk pasar otomotif Eropa.
Pengumuman ini mengonfirmasi bahwa aliansi antara ketiga perusahaan cuma berfokus pada kerja sama regional, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nissan dan Mitsubishi mengonfirmasi akan berinvestasi masing-masing 600 juta euro atau sekitar Rp10 triliun dan 200 juta euro (Rp3,3 triliun) di Ampere, yang akan melantai di bursa mulai 2024.
Ampere disebut akan mengembangkan dan memproduksi versi listrik dari Nissan Micra untuk pasar Eropa dan SUV murni listrik berukuran sedang untuk Mitsubishi.
Seperti diberitakan, Nissan juga bersedia menyiapkan perangkat lunak dan konektivitas unit EV, kendati Ampere sudah mengembangkan bagian penunjang itu secara mandiri.
"Mengembangkan mobil listrik secara mandiri sangat menantang," kata Makoto Uchida, CEO Nissan.
Di Eropa, salah satu fokus utama Ampere adalah bertransformasi dari industri otomotif konvensional ke teknologi, tantangannya menciptakan mobil tanpa emisi dan menciptakan perangkat lunak untuk mengoperasikan berbagai sistem pada mobil listrik.
Perusahaan aliansi Renault, Nissan Motor Co., Ltd. dan Mitsubishi Motors Corporation percaya strategi ini bisa memangkas biaya produksi mobil listrik di tengah ketatnya persaingan global.