Daihatsu dan Toyota akan memberikan kompensasi kepada 423 pemasok yang berhubungan langsung dengan produk-produk di Jepang terkait skandal keselamatan.
Langkah ini dinilai perlu karena kedua perusahaan itu akan menghentikan produksi mobil di Jepang hingga akhir bulan depan, kata juru bicara mengutip Reuters, Rabu (27/12). Tidak disebutkan jenis kompensasi yang dimaksud.
Daihatsu, Toyota dan pemasok utama juga akan berkoordinasi untuk membantu subkontraktor kecil yang tidak menerima kompensasi untuk mengakses dana dukungan dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara perusahaan menjelaskan operasi Daihatsu di Asia Tenggara telah melanjutkan produksi mobil, salah satunya pabrik di Malaysia setelah diberikan izin.
Kondisi itu juga dialami PT Astra Daihatsu Motor meski sempat terhenti untuk sementara. Namun kini ADM menyatakan produksi mobil untuk kebutuhan pasar domestik kembali normal pada Kamis (21/12), sedangkan buat ekspor masih ditangguhkan sembari menunggu konfirmasi dari otoritas di negara tujuan ekspor.
Sedangkan Toyota Astra Motor (TAM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah memutuskan melanjutkan kembali pengiriman domestik per Jumat, 22 Desember 2023. Keberlanjutan distribusi mobil tersebut usai berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia.
Dalam keterangan resmi TMMIN menjelaskan setiap merek Toyota dijual di Indonesia, termasuk hasil pengembangan bersama Daihatsu disebut memenuhi persyaratan homologasi yang berlaku di dalam negeri.
"Setelah berkonsultasi mengenai tindakan selanjutnya, diputuskan bahwa proses pengiriman kendaraan termasuk model-model yang dikembangkan bersama dengan Daihatsu oleh Toyota Indonesia sudah kembali normal dimulai pada 22 Desember 2023 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia," tulis pernyataan TAM dan TMMIN, Jumat (22/12).