Komponen Truk yang Sering Rusak
Kendaraan komersial jenis truk yang dipakai mengangkut beban berat setiap hari sehingga dianggap sebagai "mobil capek". Istilah itu muncul karena kendaraan dioperasikan di area perkebunan dan pertambangan.
Saking beratnya medan yang dilalui, sejumlah komponen di dalam truk menjadi aus atau lemah pada waktunya.
Yogi Krisdian, selaku Head of part Business Development Department Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB), perusahaan distributor resmi kendaraan Mitsubishi Fuso mengatakan pengusaha sewa truk atau pemilik sudah mengantisipasi kondisi itu untuk sejumlah suku cadang.
Dijelaskan Yogi, Mitsubishi Fuso pun menyediakan semua komponen yang sudah diprediksi kerusakannya sebagai komponen aftersales atau layanan purna jual. Berikut daftar komponen truk yang kerap mengalami kerusakan.
Kopling
Kopling menjadi salah satu komponen yang sering rusak di kendaraan komersil lantaran beban dan kontur jalan terbilang menantang.
"Biasanya kopling karena medannya terjal, angkutannya berat biasanya kopling konsumsinya cukup tinggi," kata dia di di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (27/2).
Per
Tidak hanya kopling, komponen per juga kerap menjadi belanjaan rutin yang kebanyakan memakai kendaraan komersial untuk mengangkut sawit di Kalimantan Tengah.
Padahal, kata dia, konsumen sudah memodifikasi per yang dipakai sesuai dengan kebutuhan angkut sawit dengan tonase yang terbilang berat.
"Per itu biasanya patah di depan atau belakang. Meskipun pengguna juga sudah menambah (modifikasi) per, biasanya tetap patah," tutur Yogi.
Lihat Juga :LAPORAN INTERAKTIF Enam Dekade Si Kepala Kuning Canter |
Gardan dan penyambungnya
Kemudian komponen seperti gardan juga kerap bermasalah. Hal ini karena kondisi jalan di wilayah tambang maupun perkebunan sangat berat.
"Kalau sudah kejeblos terpaksa diayun. Itu juga juga sering terputus lalu access shaft atau ass penyambung gardan," tuturnya.
Meski demikian Yogi tak mengungkapkan berapa permintaan pengiriman komponen-komponen itu di perusahaan dan para supplier-nya. Ia hanya menjelaskan kalau permintaan komponen tinggi di saat musim hujan.
"Kadang ada peak-nya (tinggi), kalau musim hujan akan lebih tinggi. Cenderung pas musim hujan kejadian gitu karena memang jalannya. Tapi kalau kemarau panjang (permintaan) berkurang," tuturnya.
Meski demikian Yogi mengklaim ketersediaan komponen baik di perkotaan maupun wilayah tambang bisa terdistribusi dengan baik.
Terlebih, pihaknya sudah punya rekam jejak order sparepart yang rutin dibeli oleh para konsumen. Hal itu menjadi tolok ukur perusahaan untuk menyuplai komponen secara cukup di depo maupun dealer.
"Kita kan punya mapping dari sisi history order sudah ketahuan. Biasanya dealer dan depo sudah setok atau menyiapkan komponen seperti kopling, per, kampas rem," tuturnya.